Pernyataan Sikap Membela Pilihan Rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perkembangan pasca Pilpres tanggal 9 Juli lalu sudah meresahkan masyarakat. Berbagai pemberitaan menunjukan penolakan calon presiden atas hasil perhitungan cepat yang yang sudah diuji dan diterima dalam pemilihan umum yang lalu. Upaya pemutarbalikan fakta sambil disertai klaim kemenangan oleh pihak yang kalah. Dari hal itu tim Jokowi-JK menduga sikap itu merupakan refleksi dan upaya mempengaruhi hasil Pilpres dan tentu mencenderai demokrasi bangsa.
Dalam hal itu 49 tokoh-tokoh nasional mengambil sikap "membela pilihan rakyat" yang dihadiri sejumlah tokoh ternama seperti Jendral (purn) Endriartono Sutarto, Romo Franz Magnis Suseno, Pdt Gomar Gultom, Prof. Bagir Manan, Ahmad Syafii Ma'arif, Arifin Panigoro dan tokoh lainya mengambil sikap dengan menanda tangani pernyataan bersama untuk "membela pilihan rakyat" di Posko Gerakan Kemenangan Rakyat, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, (17/7).
Peryataan sikap tersebut Abdillah Toha mengatakan, "Kami percaya bahwa KPU telah bekerja dengan baik, netral, dan bersungguh-sungguh. Keputusan KPU harus diterima oleh kedua calon presiden. Kami merasa situasi menuntut kedua calon presiden bersedia bertemu dan menyatakan secara bersama bahwa mereka akan menerima hasil keputusan KPU."
Untuk menjaga kondisi yang aman dan damai serta tidak ada kekerasan demokrasi Abdillah Toha menambahkan, "Kami percaya bahwa masyarakat, termasuk kedua calon presiden dan para pendukungnya, akan menjaga kondisi damai dan menolak tindakan kekerasan, dan juga pemerintah dalam hal kenetralan dan keamanan serta profesional dalam menjaga ketertiban umum." Tegas Abdillah dalam pernyataan sikapnya.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...