Pertama Kali Kunjungi Utah, Obama Bertemu Kepala Gereja Mormon
UTAH, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Husein Obama dalam kunjungan pertama kali ke negara bagian Utah menyempatkan bertemu Pemimpin Tertinggi Gereja Mormon. Menurut reuters.com Kamis (2/4) menyebut bahwa agenda kerja Obama di Utah guna menyikapi perkembangan ekonomi AS. Saat di Utah, Obama menyempatkan diri bermalam di Gereja Jesus Christ of Latter Day Saints (LDS), Utah. “Presiden senang bertemu dengan para pemimpin LDS sama seperti yang telah dilakukan beberapa presiden Amerika Serikat sebelumnya,” kata juru bicara kepresidenan AS, Eric Schultz.
“Pertemuan dengan LDS, membahas tentang agenda untuk penyamaan visi terkait walau banyaknya perbedaan dalam visi dan misi AS di seluruh dunia,” Schultz menambahkan.
Pada 2008, mantan Presiden AS, George Walter Bush mengunjungi Gereja LDS, kunjungan pada 2008 tersebut merupakan kunjungan keempat dan bertemu pemimpin gereja Mormon kala itu, Thomas Monson dan dua penasihatnya, Henry Eyring dan Dieter Uchtdorf. Mantan presiden Bush, selama beberapa tahun telah mempertahankan hubungan dekat dengan gereja tersebut dan para pemimpinnya. Pada 2001 ia mengikuti jejak ayahnya, Presiden George Harris Walker Bush, dengan mengundang paduan suara Mormon Tabernacle untuk tampil di pelantikan.
Pada 2002 Presiden disambut oleh Majelis Utama LDS sebelum ia menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin. George Walter Bush kembali membuat kunjungan berikutnya ke Utah pada 2005 dan 2006.
Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir (LDS) adalah netral secara politik tetapi memiliki hubungan persahabatan dengan banyak pemimpin pemerintahan di Amerika Serikat dan internasional. Para pemimpin Mormon mendorong anggota Gereja untuk mencari kandidat yang nilai-nilai dan posisi mencerminkan ide-ide anggota 'pemerintahan yang baik. (reuters.com/mormonnewsroom.org).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...