Pertemuan Pengembangan HAM ASEAN Diselenggarakan di Bali
BALI, SATUHARAPAN.COM - Human Rights Resource Centre (HRCC) atau Lembaga Pengembangan Hak Azasi Manusia untuk ASEAN bersama dengan beberapa organisasi yang terkait, kemarin Senin (12/8) membuka The 6th Annual Summer Institute in International Humanitarian Law and Human Rights di Bali. Tahun ini mengambil tema “Migrasi dan Hak Azasi Manusia” dan akan berlangsung hingga 16 Agustus 2013.
Beberapa peserta terkemuka yang akan hadir dalam pertemuan Summer Institute kali ini adalah HRRC Direktur Eksekutif Marzuki Darusman dan rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD. Gubernur Bali, H.E. I Made Mangku Pastika sangat memuji acara ini dan memberikan kata sambutan.
Pembicara yang sudah dijadwalkan adalah Wakil Direktur Pengamat Hak Azasi Manusia Kawasan Asia, Phil Robertson; H.E. Rafendi Djamin, Perwakilan Indonesia untuk Komisi Antarpemerintah ASEAN tentang Hak Azasi Manusia; dan Profesor Yanghee Lee, Mantan Ketua Komite PBB tentang Hak Anak.
Sejak tahun 2008, Pertemuan Summer Institute tahunan ini telah mengundang banyak pembicara tentang hak azasi manusia profesional. Sebagian besar bekerja di kawasan Asia Tenggara, dengan forum diskusi tentang topik yang menjadi perhatian utama di daerah tersebut. Tahun ini, pertemuan tersebut akan menjadi program intensif dengan fokus yang lebih tajam. Para peserta sebagian besar berasal dari Sekretariat ASEAN, AICHR, Komite ASEAN tentang Pekerja Migran (ACMW), dan Komisi ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak (ACWC).
Tujuan utama dari workshop tersebut adalah dengan memberikan anggota Komisi ASEAN petunjuk dan berkesempatan untuk terlibat dalam diskusi kebijakan yang berkaitan dengan migrasi ekonomi, dan mempertimbangkan pandangan dari sejumlah kecil petunjuk pengalaman kerja dalam bidang hukum perburuhan, perdagangan orang, kewarganegaraan dan hak para pengungsi, serta hak perempuan dan anak-anak migran.
Ini yang ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Summer Institute ini. Pada tahun 2009 dan 2010, program ini bekerjasama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia (Komnas HAM). Pertemuan ini diselenggarakan oleh Pusat Sumber Daya Hak Azasi Manusia, Universitas Udayana, East-West Center, University of Zurich, Institut Internasional untuk Hak dan Perkembangan Anak, dan Pusat Studi Kejahatan Perang. (hrrca.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...