Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Naik 4,22 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan ketiga tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,22 persen bila dibandingkan pada triwulan ketiga di tahun 2014 (yoy), menurut laporan rutin Badan Pusat Statistik (BPS).
“Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan ketiga tahun 2015 naik sebesar 4,22 persen terhadap triwulan ketiga tahun 2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional naik 15,31 persen,” kata Kepala BPS Suryamin saat mengumumkan Perkembangan Indeks Harga Konsumen di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, hari Senin (2/11).
Selain itu, Suryamin menambahkan kenaikan pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan ketiga tahun 2015 juga disebabkan oleh industri pengolahan lainnya naik 13,53 persen; industri mesin dan perlengkapan naik 8,28 persen.
Namun, ada juga sektor industri yang mengalami penurunan produksi. Di antaranya adalah industri pakaian jadi turun 12,01 persen, industri minuman turun 7,38 persen dan industri alat angkutan lainnya turun 5,71 persen.
Kemudian, bila dibandingkan dengan triwulan kedua tahun 2015 (q-to-q), pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan ketiga tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen.
Beberapa industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah industri mesin dan perlengkapan naik sebesar 6,96 persen; industri alat angkutan lainnya naik sebesar 5,81 persen dan industri pengolahan lainnya naik sebesar 4,87 persen.
Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki turun sebesar 2,91 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik turun 2,80 persen dan industri minuman turun 2,78 persen.
Pertumbuhan Produksi Manufaktur di Tingkat Provinsi
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan ketiga tahun 2015 (yoy) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Aceh naik 15,44 persen; Maluku naik 12,21 persen dan DKI Jakarta naik 11,30 persen bila dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2014.
Kemudian beberapa daerah yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah D.I Yogyakarta turun sebesar 9,15 persen; Sumatera Barat turun 3,96 persen dan Jawa Tengah turun 3,11 persen.
Sedangkan bila dibandingkan pada kuartal kedua 2015 (q-to-q), daerah dengan pertumbuhan tertinggi produksi industri manufaktur besar dan sedang ada di Bengkulu naik 6,56 persen, Bangka Belitung naik 6,56 persen dan Sumatera Utara naik 6,31 persen.
Namun, Papua mengalami penurunan pertumbuhan produksi industri sebesar 3,63 persen, Jawa Tengah turun 2,38 persen dan Sulawesi Utara turun 1,27 persen pada kuartal ketiga 2015.
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...