Perundingan Nuklir Iran akan Dilanjutkan Februari di New York
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Iran dan kekuatan dunia akan melanjutkan pembicaraan bulan depan di New York, Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan nuklir jangka panjang, kata pejabat senior Amerika Serikat, Senin (27/1).
"Ini adalah pemahaman kita bahwa pembicaraan akan diadakan di New York pada pertengahan Februari, dengan tanggal masih dikonfirmasi mengenai jadwal, tetapi ini akan terjadi sekitar jangka waktu tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.
Dia menegaskan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan putaran berikutnya di kota metropolis Amerika Serikat, bukan di Jenewa, tempat perundingan telah ditahan sejauh ini.
New York telah memiliki "infrastruktur pendukung" mirip Perserikatan Bangsa Bangsa seperti Jenewa, kata Psaki,
yang "penting bagi perjanjian yang komprehensif".
Dia menambahkan belum jelas apakah perundingan akan diselenggarakan di dalam kantor pusat PBB di New York, dan mengemukakan bahwa "ini adalah langkah pertama dari tahap berikutnya di sini, dan banyak hal masih sedang ditentukan."
Juga masih belum jelas apakah ada pembicaraan lebih lanjut akan diadakan di New York, atau apakah akan dipindahkan kembali ke Jenewa.
Berdasarkan kesepakatan penting antara Iran dan kekuatan dunia yang terhimpun dalam P5+1, yang mulai berlaku 20 Januari dan akan berlangsung enam bulan, Teheran berkomitmen membatasi pengayaan uraniumnya sampai lima persen, menghentikan produksi pengayaan uranium 20 persen.
Sebagai imbalannya Uni Eropa dan Amerika Serikat telah mengurangi sanksi ekonomi terhadap Iran.
Para perunding pada awalnya menetapkan jangka waktu enam bulan untuk merundingkan kesepakatan yang komprehensif, tetapi bisa diperpanjang lagi selama enam bulan berikutnya.
Uranium diperkaya kelas menengah menjadi perhatian khusus masyarakat internasional karena dengan mudah dapat dimurnikan ke tingkat senjata.
Barat dan Israel - satu-satunya kekuatan bersenjata nuklir di kawasan itu yang tidak diumumkan - mencurigai ambisi nuklir Iran termasuk dalam mengembangkan kemampuan militer.
Tuduhan itu berulang kali dibantah oleh Teheran, yang mengatakan kegiatan atomnya sepenuhnya untuk kepentingan damai.
Kantor berita Iran mengatakan pada Senin, "perundingan antara Iran dan kelompok P5+1 mengenai perjanjian definitif akan berlangsung di New York pada akhir bulan depan." (AFP)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...