Pesta Busana Muslim dalam Ramadan
SATUHARAPAN.COM – Pasar busana muslim semarak selama Ramadan. Geliatnya bahkan sudah terlihat sebelum memasuki Ramadan. Perancang busana Itang Yunasz, contohnya, meluncurkan koleksi rancangan busana Lebaran terbaru “Serancak Tenun, Seindah Sulam” penggal awal Mei lalu, di Pusat Grosir Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat.
Semarak pasar busana muslim pada Ramadan bukan hanya terasa di pasar-pasar tradisional, namun juga di pusat-pusat perbelanjaan, seperti bisa disaksikan di Mal Kota Kasablanka. Selain bazaar dan pesta diskon, talkshow, hingga free classes (hijab styling, make up, eyelashes application), semarak pasar busana muslim di mal sangat terasa melalui peragaan busana menampilkan karya-karya mutakhir para desainer busana muslim Indonesia.
Di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Fashion Week (JFW), platform penggerak industri mode Indonesia, menggelar peragaan busana muslim Ramadhan Delight, 10-13 Juli lalu, menghadirkan karya-karya terkini dari desainer Indonesia Fashion Forward, program dari JFW. JFW menampilkan koleksi busana dari desainer dan brand Dian Pelangi, NurZahra, Restu Anggraini, Jenahara, dan Norma Moi. Pesona Ramadhan Fashion Delight itu merupakan bagian dari rangkaian perhelatan Jakarta Fashion Week 2015 yang dilangsungkan November mendatang.
Selain JFW, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia juga menggelar kegiatan bertajuk Ramadan Runway, 9 – 3 Agustus di mal yang sama. APPMI menampilkan koleksi busana muslim karya 21 perancang mode dan brand ternama, sejak Jumat 11 Juli. Di antaranya Deden Siswanto, Defrico Audy, Malik Moestaram, Wignyo Rahadi, Si.Se.Sa by Merry Pramono, Risty Tagor, Qonita Ghalib, Najua Yanti, Ria Miranda, Tuty Adib, Ida Royani, Jeny Tjahyawati, dan Nuniek Mawardi.
Kiblat Fashion Muslim Dunia
Busana muslim belakangan ini memiliki posisi dan pasar tersendiri dalam industri fashion di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, kreasi dan bisnis busana muslim di Indonesia berkembang sangat pesat. Apalagi kini busana muslim karya desainer Indonesia sudah merambah pasar internasional, antara lain ke wilayah ASEAN dan Timur Tengah. Itang Yunasz, misalnya, yang sudah rutin mengisi pasar tertentu di Amerika Serikat, pada Mei lalu menyampaikan kabar gembira berhasil menembus pasar Turki.
Berbagai perhelatan akbar mode di Indonesia, seperti JFW, Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion and Food Festival, memberikan waktu khusus untuk peragaan busana muslim.
Sektor perdagangan busana muslim di negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), seperti dikutip dari bisnis.com, Bangladesh menempati posisi paling tinggi dengan nilai ekspor sebesar 22 miliar dolar AS, disusul Turki 14 miliar dolar AS. Indonesia berada di angka 7,18 miliar dolar AS, di atas Pakistan dengan 3,7 miliar dolar AS dan Maroko dengan 2,9 miliar dolar AS.
Perkembangan pesat pasar busana muslim mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, bersama Kementerian Perindustrian serta Kementerian Koperasi dan UKM, mencanangkan kampanye "Menuju Indonesia sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia pada Tahun 2020".
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...