Loading...
SAINS
Penulis: Aninda Cakrawarti 12:23 WIB | Selasa, 02 Juli 2024

Pesta Cicip Daging Sintesis Digelar di Miami, di Florida Itu Dilarang

Daging itu berasal dari sel hewan yang dikembangkan di laboratorium. Di AS daging sintesis mulai dijual, namun masih muncul pro kontra.
Chef Mika Leon memasak daging ayam sintesis yang dibudidayakan di dalam laboratorium oleh perusahaan California, Upside Foods, hari Kamis (27/6) di Miami, AS. (Foto: AP/Rebecca Blackwell)

MIAMI, SATUHARAPAN.COM-Larangan atas daging hasil budidaya laboraturium di Florida akan diterapkan mulai pekan depan, dan salah satu pabrik akan mengadakan pesta terakhir di Miami – untuk saat ini – bagi para tamu untuk mencicipi daging sintesis.

Upside Foods dari California mengundang para tamu untuk hadir pada hari Kamis (27/6) sore di pemukiman kota Wynwood, yang terkenal dengan seni jalanan, bir, klub malam, dan restoran kekiniannya.

“Daging ini lezat,” kata Uma Valeti, CEO dan pendiri Upside Foods. “Dan kami pada dasarnya yakin bahwa semua orang seharusnya memiliki hak untuk memilih makanan apa yang mau mereka taruh di piring mereka.”

Amerika Serikat telah menyetujui penjualan daging yang kini disebut sebagai ‘daging berbasis sel’ atau ‘daging kultur jaringan’ untuk pertama kalinya pada Juni 2023, sehingga memperbolehkan Upside Foods dan Good Meat, perusahaan lain di California, untuk menjual daging ayam sintesis.

Pada awal tahun ini, Florida dan Alabama melarang penjualan daging sapi dan hewan laut sintesis, yang tumbuh dari jaringan sel hewan. Negara bagian lain dan anggota parlemen federal lainnya juga berencana untuk mengeluarkan larangan tersebut, menganggap bahwa produk tersebut dapat berdampak buruk bagi peternak dan menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat.

Sementara peternak sapi di Florida mendukung pemerintah Ron DeSantis ketika ia mengesahkan larangan tersebut pada bulan Mei, Valeti mengatakan bahwa pemerintah Florida tidak pernah menghubungi perusahaannya sebelum mengesahkan undang-undang tersebut.

“Lumayan jelas bagi kami bahwa pemerintah dan pemerintahan telah menerima informasi yang salah,” kata Valeti. “Dan apa yang kami minta hanyalah kesempatan untuk memiliki perbincangan secara langsung dan menjelaskan, ‘hal ini terbukti secara saintifik, dan terbukti aman.’”

Produksi daing sintesis tumbuh dalam tangki baja menggunakan jaringan sel dari hewan hidup, telur yang telah difertilisasi atau dari hasil penyimpanan. Sel-sel tersebut diberi makan dengan campuran khusus yang mengandung air, gula, lemak, dan vitamin. Ketika mereka tumbuh, mereka akan dibentuk ke dalam irisan, bongkahan, dan bentuk lainnya.

Juru masak Mika Leon, pemilik dari Caja Caliente di Coral Gables, menyiapkan daging ayam sintesis untuk acara di hari Kamis, mengundang masyarakat umum Florida Selatan untuk mencicipi daging sintesis untuk yang pertama, dan juga mungkin yang terakhir kalinya sebelum larangan di Florida mulai diterapkan pada hari Senin (1/7). Leon menyajikan ayam tostada—hidangan ayam suwir dan potongan alpukat di atas tortilla, chipotle crema—saus olahan cabai asap, dan kecambah buah bit.

“Saat Anda memasaknya, ia mengeluarkan suara mendesis dan termasak seperti ayam pada umumnya, dan itu luar biasa,” kata Leon. “Dan kemudian ketika Anda memakannya, rasanya begitu segar.”

Seorang penyambut tamu, Alexa Arteaga, mengatakan bahwa ia bisa membayangkan daging sintesis sebagai alternatif yang cukup layak.

“Teksturnya memang sedikit berbeda, tapi rasanya sangatlah enak,” ujar Arteaga. “Rasanya jauh lebih enak dari dugaan saya.”

Tamu lain, Skyler Myers, setuju mengenai teksturnya yang sedikit berbeda ketika mencoba daging tersebut tanpa tambahan apapun, tapi mengatakan bahwa rasanya tetap sama seperti daging ayam asli ketika ia memakannya sebagai tostada.

“Tidak ada bedanya,” kata Myers. “Anda tidak akan menyadari perbedaannya ketika mencoba.”

Terlepas dari masalah etis mengenai pembunuhan hewan, Valeti mengatakan bahwa daging sintesis menghindari banyak dari masalah kesehatan dan masalah lingkungan yang disebabkan oleh industry daging, seperti penggundulan hutan, masalah polusi, dan penyebaran penyakit.

Ia juga menekankan bahwa daging produksi perusahaannya tidak datang dari laboraturium melainkan dari sebuah fasilitas yang lebih mirip dengan tempat pembuatan bir atau pabrik pengolahan susu. “Kami tidak mengurung hewan,” kata Valeti. “Kami hanya memiliki sel hewan yang sehat yang tumbuh dan dibudidayakan.”

Pelarangan tetap ditetapkan terlepas dari fakta bahwa daging sapi dan hewan laut sintesis masih terlalu mahal untuk bisa masuk dan diterima ke dalam pasaran. Dua restoran kelas atas di Amerika Serikat telah menambahkan produk tersebut ke dalam menu mereka, tetapi produk tersebut masih belum tersedia di toko manapun di Amerika.

Para perusahaan telah mencoba untuk menekan biaya dengan meningkatkan produksi, tetapi sekarang mereka juga mulai merespon larangan tersebut dengan petisi dan tindakan legal lain yang bisa dilakukan.

Sean Edgett, kepala bagian hukum Upside Foods, mengatakan bahwa perusahaan telah melewati proses bertahun-tahun dengan Departemen Agrikultur Amerika Serikat dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan sebelum mendapatkan izin. Ia mengatakan bahwa peraturan federal seharusnya dapat menggantikan larangan negara bagian, yang menurutnya tidak konstitusional.

“Kami berharap bahwa jika anggota parlemen tidak dapat mengubah pikiran mereka dan mengembalikan semuanya seperti semula, maka tindakan hukum akan dilakukan untuk memperjelas semuanya,” ujar Edgett.

Para pendukung larangan tersebut mengatakan bahwa mereka ingin melindungi para peternak dan konsumen dari sebuah produk yang baru muncul selama satu dekade.

Senat negara bagian, Jay Collins, seorang anggota partai Republik yang mensponsori RUU Florida, menekankan bahwa peraturan tersebut tidak melarang adanya riset, hanya pembuatan dan penjualan daging sintesis. Collins mengatakan bahwa keamanan merupakan motivasi utamanya, tetapi ia juga ingin melindungi agrikultur di Florida.

“Sebaiknya kita tidak terburu-buru dalam mencari pengganti akan suatu hal,” ujar Collins pada awal tahun. “Ini adalah industry senilai miliaran dollar. Kita memberi makan banyak orang di seluruh negeri dengan industri ternak, sapi, babi, unggas, dan ikan kita.”

Valeti tidak mencoba untuk menggantikan industri apapun, ia mengatakan hanya ingin memberi masyarakat pilihan yang lebih banyak.

“Kami hanya ingin memiliki pilihan lebih banyak untuk makanan yang kita konsumsi,” klaim Valeti. “Beberapa pilihan ini adalah peternakan tradisional. Beberapa pilihan lainnya datang dari makanan berbasis tumbuhan. Dan daging berbasis sel adalah pilihan lain yang layak.” (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home