PGI Belasungkawa dan Peduli Korban Gempa Cianjur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dan berempati kepada semua masyarakat yang terdampak bencana gempa Cianjur.
PGI mendoakan agar keluarga korban meninggal tetap tabah dan ikhlas serta diberi kemampuan untuk menghadapi situasi bencana ini.
"Kiranya Tuhan menolong semua proses pemulihan pasca bencana," kata Jeirry Sumampow, Kepala Humas PGI dalam keterangan resmi yang diterima satuharapan.com, hari Selasa (22/11).
PGI meminta Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, untuk memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk penanganan korban dan masyarakat terdampak.
"Presiden Joko Widodo diharapkan melakukan langkah-langkah cepat untuk percepatan pemulihan aktivitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari," kata PGI.
Sebelumnya pada Senin, 21 November 2022 pukul 13:21 WIB, telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di kawasan Jabodetabek dan membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang. BMKG melansir, gempa tersebut merupakan gempa yang terjadi di darat dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut rupanya cukup kuat dirasakan oleh warga dan menggemuruh di seluruh wilayah Cianjur. Dalam video-video amatir yang didapatkan dari berbagai sumber, terlihat rumah-rumah yang ambruk dari atap hingga ke fondasi, anak-anak yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan, orang dewasa yang tertimbun reruntuhan, jalanan yang rusak, dan gedung STT Cianjur yang rusak akibat gempa dimaksud.
Hingga saat ini, Pusdalops BNPB telah merilis kerusakan fasilitas umum seperti: 343 unit rumah rusak, 1 unit pondok pesantren, 1 unit RSUD Cianjur rusak, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit fasilitas pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak, 1 unit toko rusak, 1 unit cafe rusak, Jalan Provinsi di sekitar tapal kuda tertutup material longsor, dll. Jumlah kerusakan pasti akan bertambah sebab proses pendataan masih berlangsung.
Selain kerusakan fasilitas umum, warga masyarakat yang terdampak akibat gempa pun mengalami peningkatan seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat.
Menurut Bupati Cianjur, Herman Suherman, angka korban meninggal dunia hingga kini mencapai 126 jiwa, dan 700 warga mengalami luka-luka, 70 persennya mengalami luka berat. Angka ini berpotensi meningkat karena proses evakuasi masih dilakukan dan pendataan masih terus berjalan.
Berdasarkan pendataan kebutuhan yang dilakukan PGI melalui jaringan gereja di Kabupaten Cianjur, kebutuhan mendesak bagi para korban dan masyarakat sekarang ini, antara lain:
1. Sembako.
2. Selimut.
3. Kasur.
4. Paket P3K.
5. Genset.
6. Air Bersih.
7. Tenda Pengungsi.
Menyikapi bencana tersebut, PGI mengharapkan kepedulian semua pihak untuk memberikan bantuan. Bantuan dapat diberikan kepada PGI dan akan disalurkan oleh Biro PRB PGI langsung ke lapangan.
Bantuan dapat dikirimkan melalui nomor rekening Bank Mandiri Matraman: 006.006.000.0340 a/n Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia. Mohon cantumkan kode unik “10” di akhir jumlah donasi. Contoh: Rp 1.000.010.-
"PGI mengimbau semua pihak untuk mengulurkan bantuan kepada korban dan masyarakat terdampak di Kabupaten Cianjur," kata Jeirry.
PGI melalui Biro Pengurangan Resiko Bencana (PRB) turun langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada korban dan masyarakat terdampak.
Biro PRB PGI berkoordinasi dengan GKI Cianjur yang telah mendirikan Posko Darurat Bencana di GKI Cianjur untuk membantu penanganan bencana.
"Telah disiapkan juga oleh GKI Cianjur Rumah Singgah Pasien Yayasan Kirene GKI Cianjur bagi warga gereja dan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara," kata Jeirry.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...