Piala Dunia Wanita FIFA 2019: Alex Morgan, Striker AS Magnet Sponsor
SATUHARAPAN.COM – Di dalam dan di luar lapangan sepakbola, Alex Morgan, suka menyerang.
Penggambaran France24.com itu tampaknya tepat. Striker AS itu telah mencetak lima gol sejauh ini di FIFA Women's World Cup 2019, Piala Dunia Wanita FIFA 2019, yang berlangsung di Prancis. Lima gol itu ia lesakkan ke gawang lawan bahkan dalam satu kali pertandingan, ketika melawan Thailand pada 12 Juni lalu, yang berakhir dengan skor 13-0 untuk kesebelasan AS.
Satu dua gol lagi, mengutip dari laporan CBC Sports, akan mengantar Morgan meraih Golden Boot, penghargaan yang diberikan kepada pencetak gol terbanyak antarliga yang berada di Benua Eropa, yang diberikan Majalah L'Équipe sejak tahun 1968.
Cedera ketika melawan Swedia pada 21 Juni, tidak membuatnya berpangku tangan ketika harus turun menghadapi Spanyol di babak 16 besar pada hari Senin (24/6). Morgan dan timnya menang dengan skor 2-1.
Pada Sabtu, 29 Juni ini, Morgan dan timnya berhadapan dengan tim tuan rumah Prancis.
Bintang Iklan
Pada usianya yang ke-29 tahun, ia sudah mengumpulkan banyak trofi. Dan, satu lagi, kontrak iklan.
Di luar arena, ia juga sedang bertarung. Saat ini ia merupakan bagian dari perjuangan tim wanita AS melawan federasi sepak bola nasional, menuntut persamaan hak dengan pemain laki-laki. Jika Amerika memenangkan Piala Dunia kali ini, ia tegas mengatakan akan menolak undangan ke Gedung Putih untuk bertemu Presiden Donald Trump.
Meski begitu, perusahaan-perusahaan Amerika telah lama mengantre untuk menyeponsori Morgan.
Bintang lapangan cantik dengan tinggi badan 1,7 meter yang menikah dengan Servando Carrasco, pemain sepak bola profesional untuk Los Angeles Galaxy ini, adalah wajah sepak bola wanita di Amerika Serikat dan magnet bagi sponsor.
Ia telah menjadi bintang iklan untuk Coca Cola, McDonalds, Nike, ban, produk kecantikan, makanan, serta bank.
Ia adalah model dalam edisi baju renang Sports Illustrated pada tahun 2014 dan 2019.
Majalah Forbes menyebutkan Morgan meraup penghasilan $ 3,5 juta pada tahun 2017, teratas untuk pesepakbola wanita, tetapi jauh di belakang Cristiano Ronaldo, pemain pria berpenghasilan tertinggi tahun itu dengan penghasilan $ 93 juta, dan atlet tenis wanita papan atas Serena Williams, yang menghasilkan $ 27 juta tahun itu.
Morgan, warga California, co-captain “Team USA”, dalam keseharian lebih suka dikenal karena cita-cita dan perjuangannya, serta buku-bukunya Kicks untuk remaja, yang diadaptasi untuk televisi oleh Amazon.
Ia adalah salah satu juru bicara tim AS yang menuntut federasi untuk upah dan kondisi kerja yang sama dengan tim putra AS.
“Akhirnya, kamu hanya perlu mengambil sikap,” kata Morgan kepada Majalah Time tentang hal itu “Kenapa kami harus bertarung sepanjang waktu ini, tahun demi tahun?”
“Kami harus menjadi atlet, kami harus menjadi panutan, kami harus memimpin jalan bagi generasi berikutnya,” kata striker Orlando Price ini.
“Apakah atlet pria melakukan itu? Apakah mereka memikirkan orang lain selain diri mereka sendiri? Saya tidak tahu. Tetapi, kami memiliki lebih dari satu tugas dalam peran ini, dan dibayar jauh lebih sedikit.”
Morgan mulai jadi buah bibir pada 2011. Pada 2011, ia menjadi pemain pengganti dan Amerika Serikat kalah di final dari Jepang dalam adu penalti di Frankfurt.
Empat tahun kemudian, di Kanada, AS membalas dendam, mengalahkan Jepang 5-2 di final. Morgan adalah starter, tetapi hanya mencetak satu gol di turnamen itu karena cedera lutut, sementara rekan satu timnya Carli Lloyd adalah pencetak gol terbanyak, enam gol, termasuk hat-trick dalam 16 menit pertama final.
Catatan AFP menyebutkan Morgan bertarung di Piala Dunia 2019 setelah baru saja melewati tonggak sejarah.
Pada bulan Mei, ia menjadi pemain Amerika ketujuh yang mencetak lebih dari 100 gol untuk tim nasional. Lima golnya melawan Thailand di babak penyisihan grup membuatnya total menjadi 106 gol dalam 165 pertandingan.
Di level klub, ia telah memenangkan gelar Amerika Utara dengan Western New York Flash dan Portland Thorns. Pada 2017, dalam masa pinjaman enam bulan di Lyon ia memenangkan Piala Prancis dan liga, dan Liga Champions.
Sukses di Piala Dunia dapat menempatkan satu lagi pertarungan politiknya dalam sorotan. Ia tidak suka Presiden Trump.
Jika AS memenangkan Piala Dunia dan, mengikuti tradisi, diundang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan presiden, Morgan sudah mengatakan tidak akan menghadirinya.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...