Piala Eropa 2016: Adu Mantra Setan Merah dan The Magical Magyars
Babak 16 Besar: Belgia vs Hungaria.
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hungaria datang ke Piala Eropa 2016 langsung menebarkan sihirnya sejak pertandingan perdana. Timnas Austria yang diprediksikan banyak pengamat akan banyak berbicara di Piala Eropa 2016 karena bermaterikan pemain muda yang merumput di liga mayor Eropa, dibuat tidak berdaya dan menelan kekalahan 2 gol tanpa balas.
Sihir The Magical Magyars terakhir kali menjadi pembicaraan saat berlangsung Piala Dunia 1982, ketika Hungaria dengan perkasanya mengalahkan El Salvador di grup 3 dengan skor yang fantastis 10-1. Ini menjadi rekor gol kemenangan terbanyak dalam Piala Dunia yang hingga kini belum terpecahkan. Rekor tersebut hanya bisa didekati oleh Yugoslavia saat mengalahkan Zaire di Piala Dunia 1974 dengan skor 9-0, dan Hungaria sendiri meraih hasil yang sama 9-0 saat mengalahkan Korea Selatan di Piala Dunia 1954.
Pada Piala Dunia 1982, Belgia dan Hungaria berada dalam satu grup 3. Pertemuan keduanya berakhir imbang 1-1. Belgia lolos ke babak berikutnya sementara Hungaria terhenti dalam fase grup kalah bersaing dengan Argentina.
Langkah Belgia sendiri ketika itu terhenti di babak kedua kalah bersaing melawan Polandia yang diperkuat pemain bintangnya Zbigniew Boniek.
Sebagai tim elite pada masanya, prestasi kedua kesebelasan di level Eropa belum pernah meraih trofi Piala Eropa. Belgia sempat menembus partai final Piala Eropa 1980 namun dihentikan oleh Jerman Barat. Sementara Hungaria mencapai peringkat ketiga saat Piala Eropa 1964.
Pada Piala Eropa 1972 dalam perebutan tempat ketiga Hungaria berhadapan dengan Belgia setelah dikalahkan oleh lawan-lawannya di semi final. Belgia dikalahkan Jerman Barat sementara Hungaria dikalahkan Uni Soviet. Belgia akhirnya menjadi peringkat ketiga setelah menang 2-1 atas Hungaria.
Pertandingan Belgia melawan Hungaria akan berlangsung di Stadion Stadium de Toulouse, Toulouse pada 26 Juni 2016 pukul 21.00 waktu setempat atau 27 Juni pukul 02.00 WIB.
Kebangkitan The Magical Magyars
Perpaduan generasi emas dan pelatih yang memiliki pengalaman bermain sebagai gelandang yang produktif menjadi modal bagi tim Belgia untuk meraih prestasi lebih tinggi di Piala Eropa 2016.
Timnas Belgia saat ini menjadi salah satu tim yang bermaterikan pemain-pemain terbaik pada lini masing-masing. Di lini belakang trio Vermaelen-Alderweireld-Vertonghen adalah andalan di masing-masing klubnya, Hotspur dan Barcelona. Di barisan gelandang diisi pemain energik yang merumput di klub-klub elite Eropa, Nainggolan (AS Roma), De Bryune (Manchester City), Eden Hazard (Chelsea), Fellaini (MU).
Di barisan penyerang Belgia ada Dries Mertens yang membela Napoli, Romelu Lukaku (Everton), Benteke dan Divock Origi (Liverpool), dan Michy Batshuayi (Marseille). Di bawah mistar ada dua penjaga gawang tangguh Courtois (Chelsea) dan Simon Mignolet (Liverpool).
Dengan komposisi pemain tersebut Red Devils Belgia mampu menggentarkan tim mana pun. Terlebih di bawah pelatih Marc Wilmots sebagai salah satu ahli strategi dengan pengalaman sebagai gelandang produktif pada masanya yang pernah dimiliki Belgia. Prestasi 28 gol dalam 70 penampilannya di timnas Belgia adalah gambaran produktivitas Wilmots. Timnas Belgia saat ini adalah perpaduan kreativitas pemain dan strategi pelatih.
Kondisi ini seolah berkebalikan dengan Hungaria, yang hampir seluruh pemainnya bermain dalam liga domestik. Hanya beberapa yang merumput di klub elite Eropa. Sebutlah Lazslo Kleinheisler (Bremen), Zoltan Stieber (Nurnberg), Adam Szalai (Hannover), Nemeth (Al-Gharafa), sisanya bermain dalam liga dalam negerinya.
Bermaterikan pemain yang merumput di liga dalam negerinya justru membuat Hungaria menjadi lebih solid. Di sini peran pelatih Bernd Storck cukup berhasil. Menukangi timnas Hungaria sejak Juli 2015, Storck mampu mengangkat Hungaria melaju lebih jauh dalam Piala Eropa 2016.
Mengalahkan Austria yang bermaterikan pemain bintang semisal David Alaba, Junuzovic, Dragovic, Julian Baumgartlinger Florian Klein, dan Marc Janko, justru pemain Hungaria berhasil membalikkan prediksi banyak pihak dengan mengalahkan Austria 2 gol tanpa balas. Kemenangan tersebut seolah menjadi pintu masuk bagi Hungaria untuk terus menebarkan sihirnya di Piala Eropa 2016.
Di tangan Bernd Stock, pelatih berkebangsaan Jerman, Hungaria tampil dingin menghadapi pertandingan berikutnya. Salah satu puncak pencapaiannya adalah ketika mampu menahan imbang Portugal dengan jumlah gol yang fantastis 3-3.
Kleinheisler, Stieber, Szalai, yang merumput di bundesliga memudahkan Storck menerapkan strategi lima gelandang di lini tengah dengan seorang libero yang sejauh ini cukup berhasil dimainkan Adam Pinter dalam menyusun pertahanan zona marking.
Meskipun bermaterikan pemain bintang di seluruh lini, Belgia perlu mewaspadai strategi zona marking yang diterapkan pelatih Storck. Strategi permainan ini seolah menjadi antitesis bagi permainan Belgia dengan menekankan pada kolektivitas permainan. Kolektivitas permainan pemain Hungaria sejauh ini mampu membuat frustrasi gelandang Portugal, dan tidak mungkin akan dialami oleh pemain-pemain Belgia manakala Pinter mampu mengorganisir kawan-kawannya bermain disiplin mengamankan wilayahnya.
Piala Eropa 2016 menjadi sinyal kebangkitan The Magical Magyars di masa datang.
Perkiraan susunan pemain Hungaria vs Belgia:
Hungaria (4-1-4-1) : Kiraly (gk), Fiola, Guzmics, Juhász, Korhut, Pinter, Stieber, Lovrencsics, Kleinheisler, Szalai/Bode, Priskin. | pelatih: Bernd Storck
Belgia (4-2-3-1) : Courtois (gk), Vermaelen, Jordan Lukaku, Alderweireld, Vertonghen/Dembele, Witsell/Nainggolan, De Bryune, Hazzard, Fellaini, Mertens, R. Lukaku/Benteke. | pelatih: Marc Wilmots
Editor : Sotyati
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...