Pistachio Menjaga Kesehatan Jantung
SATUHARAPAN.COM – Kacang yang satu ini tergolong jenis kacang yang cukup unik. Bentuknya mirip kacang almond dengan balutan kulit yang keras. Saat dimakan rasanya manis sedikit gurih. Kacang pistachio kini sudah cukup populer dan dikenal masyarakat Indonesia, biasanya dijadikan oleh-oleh orang yang pulang dari menjalankan ibadah haji.
Pistachio panggang, biasanya dijual dalam kemasan plastik di pasar swalayan dalam satu rak dengan kuaci, merupakan kudapan sehat yang lezat. Garing, renyah, gurih.
Kacangnya mengintip dari balik katup kulitnya yang sedikit membuka. Selain dimakan sebagai camilan, kacang ini juga sering digunakan sebagai isi pie, biskuit, es krim, atau kue-kue. Menurut Wikipedia seperti halnya almond, pistachio kaya akan protein dan potasium.
Karena mirip kacang almond, namun memiliki warna kehijauan, membuatnya sering disebut juga dengan green almond. Biji kacang pistachio berwarna kehijauan dengan lapisan kulit ari berwarna kemerahan. Kulit pistachio yang keras akan terbuka di bagian tengah sehingga biji kacang akan mengintip di tengahnya.
Kacang pistachio terbuka di bagian pinggir kulit, tapi jangan coba-coba membuka kacang ini menggunakan gigi. Kulitnya benar-benar keras.
Pada bulan Juli 2003, Food and Drug Administration (FDA) dikutip dari lingshealthyfood.blogspot.co.id, telah menyetujui manfaat kesehatan dari pistachio yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa makan 1,5 ons (42,5 g) per hari dari kacang, seperti pistachio, sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Di samping itu, pistachio berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pennsylvania State University, Amerika Serikat, merupakan sumber yang unggul dari asam lemak tidak jenuh tunggal, jenis lemak yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dan meningkatkan kadar kolesterol baik HDL, sehingga dapat mereduksi risiko terhadap penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada bulan September 2008, dikutip dari healthyeating.sfgate.com, pistachio juga mengandung l-arginine, yang dapat membuat lapisan arteri Anda lebih lentur dan membuatnya lebih kecil kemungkinan Anda akan mengalami penggumpalan darah yang bisa menyebabkan serangan jantung. Pistachio juga mengandung vitamin E, yang membuat kecil kemungkinan arteri Anda akan tersumbat dengan plak.
Pemerian Botani Tanaman Pistachio
Menurut Wikipedia, pohon pistachio dapat tumbuh hingga ketinggian 10 m. Buahnya berbiji satu, mengandung benih memanjang dan merupakan bagian yang dapat dimakan.
Pohon ini memiliki 2 kelamin, jantan (benang sari) dan betina (putik). Benih, umumnya dianggap sebagai kacang. Buah ini memiliki, cangkang luar yang keras. Benih memiliki kulit mauvish dan daging hijau muda, dengan rasa yang khas.
Ketika buah matang, cangkang berubah warna dari warna hijau menjadi kuning kemerahan. Cangkang pistachio berwarna alami beige, tetapi kadang-kadang dapat juga berwarna merah atau hijau. Awalnya, pewarna diterapkan oleh importir untuk menyembunyikan noda pada kulit yang disebabkan ketika benih dipanen dengan tangan.
Sekarang, kebanyakan pistachio dipanen oleh mesin,sehingga tidak diperlukan proses pewarnaan, kecuali bila konsumen memintanya. Biji pistachio panggang dapat berubah warna menjadi merah jika direndam sebelum dipanggang dalam garam dan bumbu strawberry atau garam.
Seperti anggota lain dari keluarga Anacardiaceae (yang mencakup poison ivy, sumac, mangga, dan jambu), pistachio mengandung urushiol, suatu zat iritan yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
Tiongkok adalah konsumen pistachio terbesar di seluruh dunia, dengan konsumsi tahunan 80.000 ton, sementara Amerika Serikat mengkonsumsi 45.000 ton. Rusia dengan konsumsi 15.000 ton dan India dengan konsumsi 10.000 ton berada di tempat ketiga dan keempat.
Pistachio menurut Wikipedia, memiliki nama ilmiah Pistacia vera L., dari keluarga Anacardiaceae, tanaman penghasil biji-bijian. Pistachio biasa ditanam di daerah kering di Iran, Turkmenistan dan Azerbaijan barat, juga di Iran, Suriah, Lebanon, Turki, Yunani, Xinjiang (Tiongkok), Tunisia, Kyrgyzstan, Tajikistan, India, Mesir, Italia (Sisilia), Uzbekistan, Afghanistan (terutama di Provinsi Samangan dan Badghis), dan Amerika Serikat, khususnya di California.
Dalam sebuah buku sejarah, yang dikutip dari Wikipedia, disebutkan bahwa biji pistachio adalah makanan yang umum dikonsumsi sejak tahun 6750 SM. Pistachio merupakan salah satu pohon yang unik di Suriah. Benih pistachio diperkenalkan ke Italia oleh gubernur Romawi di Suriah, Lucius Vitellius Elder. Benih pistachio diperkenalkan ke Hispania pada saat yang sama oleh Flaccus Pompeius.
Pistachio adalah salah satu dari tiga biji yang disebutkan di dalam Alkitab. Pistachio disebutkan sekali dalam Kejadian 43:11, seperti kenari di Kidung Agung 6:11, sementara almond disebutkan berkali-kali.
Pistacia vera modern pertama kali dibudidayakan di zaman perunggu Asia Tengah, dengan contoh paling awal adalah dari Djarkutan, Uzbekistan modern.
Ditemukan fakta, ternyata manusia sudah menikmati makanan ini dari 7000 tahun SM. Tidak mengherankan, orang-orang terkenal zaman dulu sudah menjadi penikmat kacang pistachio. Sebut saja Ratu Sheba dan Nebuchadnezzar yang punya pohon pistachio di Hanging Gardens miliknya.
Pistachio dibudidayakan secara komersial di banyak bagian dunia yang berbahasa Inggris, di Australia, di New Mexico, serta California, Amerika Serikat, yang diperkenalkan pada 1854 sebagai pohon taman.
David Fairchild dari Departemen Pertanian Amerika Serikat memperkenalkan kultivar hardier yang dikumpulkan di Tiongkok ke California pada tahun 1904 dan 1905, namun tidak dipromosikan sebagai tanaman komersial sampai tahun 1929.
Pistachio Walter T. Swingle dari Suriah telah berbuah dengan baik di Niles, California, pada tahun 1917. Pohon ini dikenal berkembang dengan baik di lingkungan yang lembab hangat.
Manfaat Herbal Pistachio
Kacang pistachio kaya akan zat besi, folat, kalium, asam pantotenat, niasin, riboflavin, dan seng. Makan 50 biji pistachio sudah menyediakan lebih dari 10 persen kebutuhan serat sehari, vitamin B6, tiamin, magnesium, fosfor, dan zat tembaga. Pistachio juga mengandung banyak fitosterol alias kolesterol nabati, yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Penny Kris-Etherton, profesor nutrisi terkemuka, Penn State Amerika Serikat, juga peneliti dari Departemen Pertanian AS, Beltsville, Maryland, dan Colin D Kay, dosen, Universitas East Anglia, dikutip dari news.psu.edu, berpendapat, pistachio mengandung lutein tinggi, beta-karoten, dan gamma-tocopherol lebih tinggi daripada kacang-kacangan lain.
“Studi kami sebelumnya menunjukkan manfaat pistachio dalam menurunkan lipid dan lipoprotein, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung,” kata Penny Kris-Etherton. “Studi baru ini menunjukkan efek tambahan dari pistachio, jadi sekarang ada beberapa manfaat kesehatan dari makan pistachio.”
“Hasil kami menunjukkan bahwa diet sehat jantung termasuk pistachio berkontribusi terhadap penurunan kadar LDL serum, sebagian melalui penurunan kolesterol, dan juga karena manfaat tambahan dari antioksidan dalam pistachio,” kata Kris-Etherton.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition pada bulan Juni 2010 menemukan bahwa partisipan yang mengkonsumsi 240 kalori senilai pistachio selama 12 minggu menurunkan indeks massa tubuh dan tingkat trigliserida lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi pretzel 220 kalori. Jadi mengkonsumsi pistachio dapat membantu menurunkan kolesterol Anda.
Kandungan serat yang tinggi pada kacang pistachio akan membuat merasa kenyang lebih lama, sehingga bisa mengontrol nafsu makan. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of the American College of Nutrition pada bulan Juni 2010 menemukan dengan mengonsumsi 240 kalori kacang pistachio selama 12 minggu dapat menurunkan massa tubuh lebih dari mengonsumsi kalori yang lebih sedikit.
Menurut Dr Josh Axe, dokter ahli nutrisi chiropractic, yang dikutip dari dr.axe.com, kacang pistachio mengandung vitamin B6, tiamin, potassium, tembaga, magnesium dan besi, yang sangat bermanfaat. Pistachio dapat membantu meningkatkan tingkat energi, memperbaiki kesehatan kulit dan mata, dan berkontribusi terhadap metabolisme yang sehat.
Pistachio juga mengandung lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, namun bebas dari lemak trans dan kolesterol.
Editor : Sotyati
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...