PM Australia yang Baru Pendukung Pernikahan Sesama Jenis
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri terpilih Australia, Malcolm Turnbull, selama ini dikenal sebagai seorang yang berpandangan liberal, termasuk mendukung pernikahan sesama jenis. Namun, ia berjanji dalam masa pemerintahannya akan berfokus pada peningkatan ekonomi.
Turnbull berhasil menggulingkan Tony Abbott dari kursi PM Australia melalui pemilihan internal Partai Liberal pada hari Senin (14/9). Mantan pengusaha teknologi itu, berhasil memenangi suara dari anggota parlemen dari partainya dengan skor 55-44, di tengah popularitas partai dan Tony Abbott yang merosot. Dengan demikian ia didapuk menjadi ketua partai sekaligus perdana menteri.
AFP melaporkan, Malcolm Turnbull adalah seorang miliarder mantan bankir yang pandangan-pandangannya -- termasuk dukungan untuk pernikahan sesama jenis -- sangat liberal dan kerap bertentangan dengan beberapa rekan konservatifnya.
Warga Sydney berusia 60 tahun yang ditaksir memiliki kekayaan 100 juta dolar Australia ini, telah memimpin sayap kanan Partai Liberal sebelumnya - dan menjabat sebagai pemimpin oposisi hanya selama satu tahun pada September 2008.
Dia didepak ketika ia menolak untuk meninggalkan skema perdagangan emisi karbon yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim, kebijakan yang ditolak oleh banyak pihak di partainya.
Pandangan moderatnya pada isu-isu sosial juga telah menyebabkan guncangan di dalam partai, termasuk dukungannya terhadap pernikahan sesama jenis yang tidak legal di Australia. Tapi dia tetap populer di antara para pemimpin bisnis karena latar belakangnya di bidang hukum, perbankan dan komunikasi.
Namun, Reuters mengutip pernyataannya bahwa ia akan fokus pada peningkatan ekonomi dalam pemerintahannya kali ini.
"Saya penuh dengan optimisme dan kami akan menetapkan dalam minggu depan ... dasar-dasar yang akan menjamin kemakmuran kita di tahun-tahun ke depan," kata Turnbull kepada wartawan saat ia menuju ke parlemen pada hari ini Selasa (15/9).
Abbott digulingkan setelah berbulan-bulan jajak pendapat yang menunjukkan popularitasnya yang mendekati titik terendah di saat ekonomi Australia yang bernilai 1,5 triliun dolar itu a berjuang untuk bangkit dari berakhirnya booming komoditas pertambangan .
Turnbull pernah digulingkan sebagai pemimpin konservatif Partai Liberal oleh Abbott pada tahun 2009. Namun, secara konsisten ia telah dipandang sebagai perdana menteri yang disukai. Namun, dukungan untuk skema perdagangan karbon, pernikahan sesama jenis serta pandangannya agar Australia menjadi negara republik, telah membuat dia tidak populer di antara sayap kanan partainya.
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...