PM Inggris: Lawan Kekerasan terhadap Umat Kristen
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Berdiri di hadapan para pemimpin gereja dari berbagai tradisi, Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron mengatakan, “kita harus berdiri melawan kekerasan terhadap umat Kristen.”
Cameron mengingatkan peserta yang hadir, yang hidup di bawah rasa takut akan ancaman terhadap keyakinannya, dan menyerukan kebebasan beragama di seluruh dunia.
“Ini adalah peristiwa ketika Kristen menjadi agama yang paling banyak mengalami kekerasan di dunia. Kita harus berdiri melawan kekerasan terhadap umat Kristen dan kelompok iman lainnya di mana pun dan kapan pun kita bisa,” Cameron mengungkapkan.
Ajakan itu disampaikannya pada jamuan Paskah tahunan keempat pada Rabu (9/4) di Downing Street, London. Cameron mengungkapkan iman Kristennya secara lebih terbuka pada acara yang dihadiri pula oleh Uskup Angaelos dari Gereja Koptik Ortodoks itu. Cameron mengatakan ia menemukan momen-momen kedamaian terbesar ketika menghadiri Ekaristi yang dinyanyikan di St Mary Abbots, Kensington setiap Kamis.
Cameron dinilai jauh lebih vokal dibandingkan banyak pendahulunya, meskipun ia masih agak malu-malu membicarakan imannya. Dalam sesi tanya-jawab tahun lalu, ia mengakui iman Kristennya dan menjadi anggota aktif di Church of England.
“Saya selalu merasakan kekuatan iman Kristen sebagai inti petunjuk moral. Anda dapat menemukan petunjuk moral dari sumber lainnya, tapi itu bukan buku yang buruk,” kata Cameron.
Lebih lanjut Cameron menyebut Yesus sebagai Juru Selamat dan bahkan menghubungkan Kristus dengan inisiatif Big Society (kebijakan unggulan Partai Konservatif Inggris, Red) untuk memberdayakan masyarakat lokal.
“Yesus menciptakan Big Society 2000 tahun lalu. Saya hanya ingin melihat lebih dari ini,” ia memuji gereja atas karya sukarelanya. Cameron juga berjanji akan terus memberikan dukungan bagi gereja. “Jika ada hal-hal yang menghentikanmu untuk melakukan lebih banyak lagi, ingat saya sebagai raksasa Dyno-Rod,” ia menambahkan.
Pekan ini menjadi pekan penuh tekanan bagi Cameron setelah skandal biaya belanja anggota parlemen Maria Miller yang kemudian mengundurkan diri pada Rabu pagi waktu setempat. Namun dalam kondisi penuh tekanan yang dialaminya, Cameron masih bisa melemparkan lelucon ringannya.
“Alkitab mengatakan kepada kita untuk saling menanggung beban. Setelah hari yang saya miliki ini, saya benar-benar mencari relawan,” ungkapnya. (christiantoday.com)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...