PM Israel akan Kunjungi Australia
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan menjadi perdana menteri Israel pertama yang melakukan kunjungan resmi ke negara Kanguru pada tahun 2017, setelah ia menerima undangan dari Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang mengunjungi negara itu.
Bishop mengakhiri kunjungan tiga hari ke Israel dan wilayah Palestina pada hari hari ini (5/9), setelah bertemu dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, dan mengunjungi museum Holocaust Israel, Yad Vashem.
Sebagai bagian dari kunjungannya, Bishop membahas hubungan bilateral Israel dan Australia, proses perdamaian di Timur Tengah yang sedang berlangsung dan bantuan pembangunan Australia untuk Wilayah Palestina.
Bishop mengatakan kepada Netanyahu, bahwa Australia dan Israel menikmati persahabatan yang mendalam, mengakui kontribusi komunitas Yahudi Australia pada bangsa itu.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk menegaskan kembali komitmen mutlak kami kepada negara Israel dan persahabatan kami, dan mengundang Anda untuk datang ke Australia," kata Bishop.
Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Bishop atas kerjasama kedua negara yang telah berlangsung..
Tanggal kunjungan tersebut diharapkan akan ditetapkan dalam beberapa bulan mendatang. Rencana kunjungan ini merupakan susulan setelah rencana kunjungan serupa pada Juli 2014 dibatalkan pada menit-menit terakhir.
"Persahabatan Anda hebat - Australia, pemerintah, dan Anda secara pribadi dan kami menghargai teman-teman kami," kata Netanyahu.
The Jerusalem Post melaporkan Presiden Rivlin "meminta maaf yang sebesar-besarnya" kepada Bishop setelah ia membatalkan kunjungan kenegaraan yang dijadwalkan ke Australia pada bulan Maret tahun ini karena harus mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Rivlin mengatakan kepada Bishop ia akan senang untuk mengunjungi Australia di masa depan.
Sementara itu, selama kunjungannya ke wilayah Palestina, Bishop juga bertemu dengan Perdana Menteri Rami Hamdallah dan Menteri Ekonomi Abeer Odeh.
Dia juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman membahas keamanan internasional dan perang melawan ISIS.
Bishop juga membahas pengadilan tertutup terhadap karyawan World Vision, Mohammed al-Halabi, yang didakwa atas tuduhan melakukan penipuan dengan menggunakan kegiatan amal membantu kelompok militan Hamas.
Presiden World Vision International, Kevin Jenkins, dan chief executive World Vision International Australia, Tim Costello, telah mengangkat pertanyaan tentang jumlah uang yang terlibat dalam kasus tersebut.
Bishop mengatakan kasus ini "sangat memprihatinkan".
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...