PNG Kirim Pencari Suaka Asal Papua ke Perbatasan
PAPUA NUGINI, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Papua Nugini (PNG) mengirim tujuh warga pencari suaka asal Papua Indonesia ke suatu desa penampungan pengungsi di dekat perbatasan kedua negara, pada akhir pekan lalu.
Ketujuh pencari suaka ini merupakan warga Papua yang melarikan diri ke Australia pada akhir September 2013, namun mereka langsung dikirim ke PNG oleh pemerintah Australia. Menurut Perdana Menteri PNG, Peter O'Neill mengatakan, ketujuh warga Indonesia itu tidak akan dikirim paksa kembali ke Indonesia.
Sementara itu, menurut keterangan salah satu dari ketujuh warga itu, Yacob Mandabayan mengatakan, mereka diperlakukan seperti kriminal oleh pihak berwenang PNG. Mereka telah dikirim ke wilayah dekat perbatasan PNG - Indonesia, setelah selama dua minggu diinapkan di sebuah hotel di Port Moresby.
Yacob Mandabayan juga membeberkan bahwa petugas imigrasi PNG yang didampingi dua polisi menjemput mereka dari hotel dan menaikkan mereka ke pesawat yang membawa mereka ke Kiunga, di Propinsi Western, PNG. "Kami diberitahu bahwa kami akan ditempatkan di kamp pengungsi East Arwin yang dekat dengan perbatasan Indonesia besok (Selasa, 15/10)," kata Yacob Mandabayan, seperti dilansir situs ABC.
Selanjutnya, Yacob dan rekan lainnya, termasuk seorang ibu hamil dan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mendapatkan informasi bahwa kamp East Arwin kondisinya sangat buruk dan tidak layak. "Kata teman-teman di Kiunga, East Arwin sangat buruk kondisinya karena berada di tengah hutan," ungkap Yacob kawatir.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...