Polisi Memeriksa 10 Orang Terkait Pengeroyokan Ade Armando
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Polri telah memeriksa 10 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, pada demo mahasiswa hari Senin, 11 April di depan gedung DPR RI. Sepuluh orang tersebut kini masih dalam pemeriksaan.
“Belum bisa dipastikan yang diamankan itu pelaku atau yang orang melerai, sejauh ini ada 10 orang yang diamankan. Polri masih melakukan pendalaman,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Selasa (12/4).
Ramadhan mengatakan 10 orang tersebut masih diperiksa insentif terkait insiden pengeroyokan tersebut. Sebab, ada sejumlah mahasiswa yang juga membantu mengamankan Ade Armando dari amukan massa.
“Seperti yang kami sampaikan kemarin, Polda Metro Jaya, telah mengamankan beberapa orang, kita memiliki waktu 1 x 24 jam untuk memeriksa orang tersebut,” katanya.
Soal kondisi Ade Armando, Polri menyebut kondisinya masih dalam perawatan di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan. “yang bersangkutan masih dalam perawatan tim dokter,” katanya.
Diketahui, demo mahasiswa 11 April diwarnai aksi tak terpuji oleh sekelompok orang yang menyerang Ade Armando. Dosen UI itu dikeroyok hingga babak belur bahwa dilucuti pakaiannya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Endra Zulpan, dalam keterangannya kepada para wartawan di Gedung DPR/MPR RI mengatakan bahwa Ade Armando dipukuli dalam demo 11 April 2022 di Gedung DPR/MPR RI.
Akibat pemukulan tersebut, Ade Armando mengalami luka di bagian kepala. Dia juga mengatakan bahwa terduga pelaku pemukulan Ade Armando berhasil diamankan Polisi. “Sudah beberapa diamankan, tapi saya belum bisa sampaikan secara detail,” ujar Kabid Humas.
Informasi terbaru, terlihat kondisi Ade Armando yang sedang berbaring di sebuah ranjang Rumah Sakit yang diunggah oleh rekannya di media sosial, dan meminta dukungan doa untuk kepulihannya.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...