Polisi Mesir Akan Mengepung Demonstran Pendukung Morsi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Polisi Mesir tengah mempersiapkan pengepungan terhadap kelompok demonstran pendukung presiden terguling Mohammed Morsi, yang telah menduduki kawasan di dekat masjid Kairo selama sebulan lebih.
Sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa polisi akan melancarkan tindakan terhadap para demonstran pada Senin (12/8) pagi ini. Namun kemungkinan serangan itu tidak dalam skala yang besar.
Pihak aparat keamanan tampaknya akan mengepung kawasan Nashr City yang diduduki para demonstran pendukung presiden terguling Mohammed Morsi. Polisi diperkirakan akan membiarkan orang-orang keluar dari kawasan itu, namun akan mencegah masuknya pasokan penting yang dibutuhkan para demonstran.
Para pendukung Morsi memprotes militer atas penggulingannya dari kursi presiden pada 3 Juli lalu. Mereka membangun kamp-kamp dan melancarkan demonstrasi menuntut pemulihan kekuasaan Morsi. kamp merekqa berada di Rabaa al-Adawiya dan al-Nahda Square.
Gamal Heshmat, seorang pemimpin senior Ikhwanul Muslimin yang mendukung Morsi, mengatakan bahwa setiap upaya untuk mengepung aksi pendudukkan akan menjadi sebuah tindakan kejahatan. Menurut dia, setiap serangan atau pembunuhan terhadap orang Mesir atas dasar perbedaan politik akan dihukum, dan bisa memicu protes di seluruh Mesir.
Pada hari Minggu, ribuan pendukung Morsi melakukan pawai menuntut pemulihan Morsi, di tengah upaya terakhir untuk rekonsiliasi, dan menjelang tindakan keras membubarkan aksi pendudukan.
Sementara ratusan perempuan berbaris di pusat kota Kairo memprotes panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. Mereka berteriak, "Sisi adalah pengkhianat, Sisi adalah pembunuh."
Tampaknya, pendukung Morsi tidak bersedia untuk membubarkan diri dan mengakhiri pendudukan. Sebaliknya, mereka juga merencanakan untuk menduduki kawasan Tahrir Square dan akan terus melancarkan aksi.
Masalah keamanan di Mesir terus memburuk dan krisis politik belum menemukan penyelesaian secara damai. Pekan lalu Paus Gereja Koptik, Tawadros II membatalkan pertemuan mingguan dengan masyarakat, karena kekhawatiran terjadi kekerasan terhadap jemaat. (aljazeera.com / alarabiya.net)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...