Sekjen PBB: Mesir Perlu Pendekatan Politik Inklusif
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa, Ban Ki-moon, menyampaikan keprihatinan atas kebuntuan proses penyelesaian krisis politik di Mesir. Dia meminta semua pihak menghindari provokasi, dan mempertimbangkan pendekatan baru untuk menjamin proses politik yang inklusif dan berakar pada rekonsiliasi.
"Mengulangi komitmen untuk mendukung non-kekerasan, serta pendekatan yang memenuhi aspirasi rakyat Mesir," kata Ban Ki-moon dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (10/8) malam.
Mesir mengalami transisi politik yang menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak dua tahun lalu oleh protes massa secara besar-besaran. Bulan lalu, protes baru muncul juga secara besar-besaran terhadap Presiden Mohammed Morsi yang dinilai condong pada pemerintahan sektarian.
Militer yang merespons seruan rakyat mencopot Morsi, dan mencabut konstitusi. Namun sekarang permerintahan baru yang bersifat sementara belum berhasil bernegosiasi dengan kelompok pendukung Morsi di mana mereka terus melakukan aksi pendudukan di sebuah wilayah di kota Kairo.
Politik Inklusif
Ban memuji 'keberanian dan komitmen' rakyat Mesir selama dua tahun terakhir dalam melaksanakan hak mereka untuk berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi dalam mendukung visi masing-masing demi kemajuan Mesir, katanya dalam pernyataan itu.
Namun dalam ketegangan sekarang ini dan mengingat risiko dan potensi kekerasan, maka sangat penting bahwa semua pihak di Mesir, baik dalam posisi pemerintahan maupun yang protes di jalan, segera kembali pada tindakan dan bahasa yang awal, kata Ban.
Ban mingimbau untuk menghindari tindakan-tindakan dan kata-kata yang dianggap provokatif. "Sebaliknya mereka harus mencoba melihat secara kreatif pendekatan baru menuju proses politik inklusif yang benar-benar berakar pada rekonsiliasi.
Dalam pandangan Ban, strategi politik perlu menyesuaikan dengan situasi dan realitas yang berkembang jika mereka ingin melayani negara mereka.
Ban menyerukan pemerintah Mesir untuk memimpin dengan cara yang bertanggung jawab untuk melakukan apapun yang bisa mencegah kerugian lebih besar bagi rakyat Mesir. Selama mereka menghindari jalan kekerasan, Mesir, salah satu pemilik sejarah dan peradaban dunia, mampu menemukan jalan ke depan. Dan PBB sepenuhnya terlibat dalam mendukung Mesir. (un.org)
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...