Seruan Agar Dunia Bebas Senjata Nuklir
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Peringatan 68 tahun bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menjadi momentum untuk komitmen dunia bebas dari senjata nuklir.
Kita harus menghilangkan semua senjata nuklir untuk menghilangkan risiko dunia menjadi kuburan bagi yang terpapar radiasi nuklir, kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon dalam pernyataannya.
Sebelumnya, Walikota Nagasaki dalam pidatonya mengecam pemerintah Jepang yang akan bekerja sama dengan India untuk mengembangkan energi nuklir, dan politisi berkuasa yang masih melihat kemungkinan pengembangan senjata nuklir.
Sebagai negara yang menjadi korban bom atom pada Perang Dunia II, sikap Jepang itu dinilai sebagai pengkhianatan, kata Walikota Nagasaki, Tomihisa Taue. Dia mengecam penolakan Jepang untuk menandatangani perjanjian pelucutan senjata nuklir yang sudah dilakukan oleh 80 negara.
Aksi Massa di Jerman
Rakyat Jerman, termasuk yang gigih memperjuangkan perdamaian dan perlucutan senjata nuklir. Aksi itu digencarkan sejak beberapa dekade lalu, di mana Jerman juga dijadikan pangkalan penyimpanan senjata oleh Amerika Serikat, termasuk senjata nuklir.
Mereka melakukan aksi massa di pegunungan Eifel, tak jauh dari pangkalan udara Jerman, di mana diduga terdapat bom nuklir terakhir milik AS di Jerman. Informasi dari Wikileaks menyebutkan bahwa di sana disimpan 20 unit bom nuklir jenis B61, meskipun Jerman dan AS tidak menegaskan angka yang pasti
Demonstrasi yang dilakukan kelompok anti nuklir Jerman juga terkait dengan dugaan rencana AS memodernisasi persenjataan nuklirnya di Jerman dan Eropa. "Kami menolak modernisasi senjata nuklir, karena bom ini akan berada di sekitar sini untuk sepanjang waktu," kata Roland Blach dari jaringan anti senjata nuklir.
Dia menyerukan kepada pemerintah untuk memastikan bahwa Jerman akhirnya menghilangkan senjata nuklir AS sama sekali.
Pesan PBB
Sekjen PBB, Ban Ki-moon memberi apresiasi dan mendorong upaya mendidik dunia tentang konsekuensi kemanusiaan atas penggunaan senjata nuklir. Upaya itu untuk memastikan bahwa senjata nuklir tidak pernah digunakan lagi. Perang nuklir akan mempengaruhi semua orang, dan semua memiliki saham untuk mencegah mimpi buruk ini.
Dia mengingatkan, generasi muda yang akan muncul sebagai pemimpin, warga negara yang menjadi pemilih, dan para pembayar pajak untuk memahami pentingnya kebijakan ini, yaitu mendorong semua pemerintah melucuti senjata nuklir.
"Saya mengandalkan kelompok-kelompok masyarakat sipil di seluruh dunia untuk membantu menginformasikan kepada masyarakat umum tentang pentingnya perlucutan senjata nuklir dan risiko mengerikan jika gagal mencapainya. Saya juga menyerukan koalisi diplomatik negara untuk mengintensifkan upaya mereka untuk memajukan agenda perlucutan senjata nuklir global,” kata dia.
Menurut dia, perlucutan senjata nuklir adalah warisan terbesar yang dapat diberikan kepada generasi mendatang. Ban Ki-moon juga menyoroti Amerika Serikat sebagai pemilik senjata nuklir terbesar dunia untuk menyepakati pengurangan senjata nuklir, dan berhenti mengembangkan senjata baru atau modern. Dia mendorong AS mempercepat upayanya sendiri atau bersama-sama untuk mencapai dunia bebas dari senjata nuklir.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...