Polisi Mesir Menangkap Juru Bicara Ikhwanul Muslimin
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad, ditangkap pihak keamanan Mesir pada hari Selasa (17/9) sore di sebuah apartemen di Nasr City, di Kairo.
El-Haddad ditangkap bersama seorang mantan Gubernur pada era Presiden Mohammed Morsi, Qalyoubia Hossam Abu El-Bakr. Dia dituduh menghasut kekerasan dan pembunuhan.
El-Haddad telah dipindahkan ke penjara Tora yang terletak di pinggiran Kairo. Dia adalah putra Essam El-Haddad, seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin dan penasihat mantan Presiden Morsi untuk urusan luar negeri. Essam sendiri telah ditahan tanpa bisa berkomunikasi dengan Mohammed Morsi setelah kejatuhannya oleh protes nasional pada 3 Juli lalu.
Sebelum penangkapannya, El-Haddad, melalui akun Twitternya, terus-menerus mempublikasikan unjuk rasa pro Morsi yang telah berlangsung sejak dicopotnya Morsi dari kursi kepresidenan.
Ratusan pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin telah ditahan sejak menyebarnya kekerasan dalam bentrok antara kelompok pro Morsi yang melakukan aksi menduduki kawasan di Rabaa Al-Adawiya dan Al-Nahda dengan aparat keamanan Mesir sejak 14 Agustus.
El-Haddad termasuk yang terus bertahan dan hadir secara reguler dalam aksi kelompok pro Morsi, terutama pada aksi pendudukan di Rabaa Al-Adawyia, Kairo. Setelah pembubaran oleh polisi pada 14 Agustus, dia mengirim pesan melalui akun Twitter dari sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Selain dia, Morsi dan Mohammed Badie, pemimpin Ikhwanul Muslimin, juga ditahan dan menghadapi tuduhan yang sama terkait hasutan melakukan kekerasan dan pembunuhan. (ahram.go.eg)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...