Polisi Pakistan Usulkan Remaja Yang Melawan Teroris Diberi Penghargaan
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Polisi di Pakistan merekomendasikan pemberian penghargaan tertinggi warga sipil bagi Aitzaz Hassan. Dia seorang remaja yang meninggal ketika berusaha menghentikan seorang pembom bunuh diri yang akan menyerang sebuah sekolah..
Aitzaz Hassan berusia 15 tahun adalah seorang pelajar sebuah sekolah di distrik Hangu, di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, hari Senin (6/1). Dia berusaha menghentikan pelaku bom bunuh diri yang akan menyerang sekolahnya pada saat ratusan siswa berada di dalamnya.
Hassan meninggal di rumah sakit setelah pembom meledakkan dirinya di gerbang sekolah. Tidak ada orang lain terluka atau meninggal dalam insiden itu, kecuali Aitzaz Hassan dan pelaku.
Nasir Khan Durrani, Kepala Polisi Khyber Pakhtunkhwa, telah menulis surat kepada Menteri Utama Provinsi, merekomendasikan agar Hassan mendapat penghargaan anumerta, kata pernyataan polisi yang dikeluarkan Kamis (9/1) malam.
"Pembom bunuh diri mencoba memasuki sekolah di mana ratusan siswa sedang belajar. Aitzaz Hassan mengorbankan hidupnya dan berhenti bomber dengan keberanian," kata pernyataan polisi.
"Dia menyelamatkan nyawa ratusan siswa yang tidak bersalah dengan keberanian luar biasa dan keberaniannya,” kata pernyataan itu menambahkan.
Bukan Sedih, Tapi Bangga
Pakistan memiliki beberapa kategori penghargaan sipil dan itu akan diputuskan oleh pemerintah. Ayah Hassan, Mujahid Ali Bangash, kepada AFP pada hari Kamis (9/1) mengatakan dia tidak merasa sedih, tapi bangga pada kematian anaknya.
"Banyak orang yang datang untuk menemui saya, tetapi jika mereka mencoba untuk mengekspresikan simpati, saya memberitahu mereka untuk mengucapkan selamat kepada saya untuk menjadi ayah dari seorang martir," kata dia.
"Saya akan lebih dari senang jika anak kedua saya juga mengorbankan hidupnya bagi negara,” kata dia menambahkan. Media setempat menyebut Hassan sebagai pahlawan, sementara media sosial menuntut pengakuan bagi dia.
Sebuah editorial di Dawn, sebuah surat kabar berbahasa Inggris tertua di negara itu, mengatakan bahwa keberanian tanpa pamrih Aitzaz Hassan harus menjadi inspirasi bagi warga Pakistan lain dan pelajaran bagi pihak berwenang dengan keberanian yang diperlukan untuk berdiri menghadapi ekstremis. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...