Polisi Prancis dan Istrinya Meninggal Diserang Ekstremis
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Seorang petugas kepolisian, Jean Baptiste Salvaing, meninggal dunia diduga akibat serangan senjata tajam yang dilakukan laki-laki yang mengaku setia kepada organisasi ekstremis, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Salvaing meninggal dunia hari Senin (13/6) karena ditikam di luar rumahnya di Manganville, Paris. Saksi mata menjelaskan istri dari petugas kepolisian itu juga ditemukan meninggal dunia ketika polisi masuk ke rumah Salvaing. Seorang anak berusia tiga tahun diselamatkan dari peristiwa tersebut. Jaksa Prancis, Vincent Lesclous, mengemukakan saat ini telah melakukan penyelidikan dalam serangan di wilayah yang terletak di pinggiran Paris tersebut.
Saksi mengatakan kepada penyelidik bahwa pelaku menikam polisi tersebut berulang kali dengan pisau di luar rumahnya, sebelum selanjutnya menghabisi perempuan yang diidentifikasi sebagai istri Salvaing. Sebelum menikam, tersangka -yang merupakan tetangga Salvaing- tengah beradu argumentasi dengan Salvaing pada tengah malam.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis, Pierre Henry Brandet, menjelaskan kondisi kejiwaan anak dari pasangan polisi tersebut tidak stabil namun tak mengalami luka, dan menerima perhatian medis. Brandet menambahkan pelaku kriminal tersebut tergeletak dan meninggal dunia tidak jauh dari tempat dia menikam Salvaing.
Presiden Prancis François Hollande mengemukakan saat ini perhatian publik tertuju kepada kasus tersebut. “Pembunuhan itu adalah tindakan yang menjijikkan,” kata Hollande.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, menyatakan pemerintah Prancis berduka cita pada kematian petugas polisi.
"Pelaku dapat dilumpuhkan pasukan khusus yang bekerja profesional karena berhasil menyelamatkan anak kecil pasangan itu,” kata Cazeneuve. (guardian.com)
Editor: Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...