Polisi Turki Tahan Dua Wartawan Swedia
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Polisi pada Sabtu (19/11) menahan dua wartawan TV Swedia di provinsi mayoritas Kurdi Diyarbakir di Turki selatan setelah mereka syuting di dekat zona militer, demikian dilaporkan kantor berita setempat.
Namun, lembaga penyiaran publik Swedia SVT melaporkan bahwa wartawan Stefan Asberg dan Niclas Berglun diinterogasi, tapi tidak ditahan, karena mereka meliput di Turki tenggara.
Keduanya sedang dalam perjalanan kembali ke kantor mereka di Istanbul, kata kantor berita tersebut.
Kantor berita swasta Dogan sebelumnya melaporkan bahwa kedua wartawan tersebut ditangkap setelah mereka syuting di sebuah daerah tempat markas militer berada.
Setelah diinterogasi, keduanya dibawa ke departemen luar negeri, bagian dari layanan polisi yang menangani masalah deportasi, menurut laporan Dogan tanpa memberikan informasi lainnya.
Namun, editor berita asing SVT Ingrid Thornqvist mengatakan di situs perusahaan tersebut bahwa situasinya tenang dan kedua wartawan sedang dalam perjalanan kembali ke rumah mereka di Istanbul.
“Ini bukan hanya terjadi pada wartawan kami, (kejadian) semacam itu sekarang berlangsung setiap hari; mereka dapat melanjutkan pekerjaan mereka,” ucap Thornqvist.
“Situasi tenang dan mereka dalam perjalanan pulang.”
Pemerintah Turki pada bulan ini mengusir seorang wartawan Prancis setelah ditahan di dekat perbatasan Suriah di wilayah tenggara.
Olivier Bertrand dari media berita online Les Jours ditahan di Provinsi Gaziantep, tempat dia berusaha meliput situasi Turki pascakudeta.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault menyebut penahanannya “sangat mengejutkan, tidak dapat diterima.”(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...