Polisi Zimbabwe Cari Wartawan Penulis Penjualan Uranium Zimbabwe ke Iran
ZIMBABWE, SATUHARAPAN.COM - Polisi Zimbabwe mencari dua wartawan surat kabar Inggris The Times yang menulis berita tentang ekspor rahasia uranium atas kesepakatan antara Zimbabwe dan Iran, surat kabar milik pemerintah Zimbabwe melaporkan Minggu (11/8).
Jan Raath dan Jerome Starkey, dicari polisi Zimbabwe karena "menyebarkan kebohongan" setelah menulis perihal kesepakatan penjualan uranium yang diterbitkan di koran London pada Sabtu (10/8), The Sunday Mail, Zimbabwe melaporkan.
The Times mengutip pernyataan menteri pertambangan Zimbabwe, Gift Chimanikire dengan menulis bahwa Zimbabwe menandatangani kesepakatan dengan Iran untuk memasok republik Islam bahan baku yang dibutuhkan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan sanksi berat kepada Iran atas program nuklirnya, dimana Teheran bersikeras untuk penggunaan energi dan tujuan damai tetapi AS dan Uni Eropa kawatir nuklir untuk membangun bom atom.
Zimbabwe juga dikenakan sanksi internasional atas catatan hak asasi manusianya dan tuduhan kecurangan pemilu bulan lalu.
Presiden Robert Mugabe, yang memenangkan pemilu untuk kesekian kalinya dan yang kemenangannya dipermasalahkan bulan lalu, secara terbuka mendukung nuklir Iran.
Selama kunjungan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, ke Harare pada bulan April 2010, Mugabe mengatakan tamunya harus yakin "dukungan yang terus menerus dari Zimbabwe kepada Iran hanya dalam masalah nuklir," kata Mugabe waktu itu.
Chimanikire tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar tapi menurut The Sunday Mail, pemerintah menyangkal berita tersebut sebagai "konyol, spekulatif dan berbahaya."
"Tidak ada kesepakatan itu. Aku tidak pernah mengatakan hal yang konyol, " tulis The Sunday Mail mengutip kata-kata Chimanikire.
Ketika dihubungi oleh AFP, surat kabar The Times mengatakan belum mengetahui permasalahan di pers Zimbabwe dan akan menyiapkan tanggapan.
Starkey, salah satu dari dua wartawan, menanggapi dengan menuliskan di Twitternya mengenai berita "perburuan dirinya" oleh polisi Zimbabwe. "Mari kita tunggu dan lihat bahwa itu berakhir ok."
Juru bicara kepolisian nasional Zimbabwe, Charity Charamba mengaku tidak tahu tentang permasalahan ini. "Saya belum mendengar tentang hal itu. Saya hanya mendapat telepon dari orang lain yang bertanya," katanya kepada AFP, ia akan mencek dulu.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...