Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 06:09 WIB | Senin, 12 Januari 2015

Politik Sektarian Tak Punya Tempat di Dunia Modern

Sekjen PBB, Ban Ki-moon (tengah), dan Nyonya Ban Soon-taek (kiri) melihat tulisan tangan Gandhi dalam kunjungan ke Sbarmati Gandhi Ashram. di Gujarat, India, Minggu (11/1). (foto: un.org)

GUJARAT, SATUHARAPAN.COM -  "Politik memecah belah dan hasutan sektarian tidak mempunyai tempat di dunia modern.”

Hal itu dikemukakan Sekretaris Jenderal Peserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki-moon dalam kunjungan hari Minggu (11/1) ke Sbarmati Gandhi Ashram di Gujarat, India, tempat perpustakaan dan museum yang mencatat kehidupan, pekerjaan, dan ajaran pemimpin legendaris gerakan kemerdekaan India,  dan pelopor filsafat dan strategi non-kekerasan, Mahatma Gandhi.

Ban mengungkapkan keprihatinan dengan meningkatnta radikalisasi, fundamentalisme dan ekstremisme, dan perlu untuk menekankan kembali  cita-cita Mahatma Gandhi,  baik spiritual dan politik. Ban juga berkampanye untuk toleransi, dan memastikan keadilan dan martabat bagi semua.

"Politik Memecah belah dan hasutan sektarian tidak memiliki tempat di dunia modern. Seperti Gandhi mengingatkan kita, "Tidak akan ada perdamaian abadi di bumi, kecuali kita belajar tidak hanya untuk toleransi, bahkan untuk menghormati agama lain  selain agama kita sendiri," kata Ban dalam sambutannya sepertu dirilias dalam situs un.org.

Ada kekuatan besar dalam keragaman,  dan negara-negara yang merayakan keragaman dan merangkul setiap individu yangmembentuk sebuah dunia yang aman dan stabil, dan India, ‘’negara demokrasi yang besar, beragam dan bersemangat, untuk mmenghormati martabat dan kesetaraan semua orang.’’

Namun sebelum pernyataan Ban itu, di India justru tengah terjadi pemaksaan pindah agama yang disponsori oleh pendukung partai berkuasa  BJP (Barathia Janata Party), dan diskriminasi terhadap pnduduk dari kasta Dalith.

Ban mengatakan, banyak orang di seluruh dunia mengagumi Mahatma Gandhi, dan dia secara pribadi dipandu oleh ajaran-ajarannya, terutama tentang "Dosa Tujuh Sosial": politik tanpa prinsip; kekayaan tanpa kerja; kesenangan tanpa nurani; pengetahuan tanpa karakter; perdagangan tanpa moralitas; ilmu tanpa kemanusiaan; dan ibadah tanpa pengorbanan.

"Kami akan berhasil hanya jika memori pantang menyerah Gandhi melawan ketidakadilan menerangi hati kita," katanya. PBB  menetapkan  hari ulang tahun Gandhi sebagai Hari Anti-Kekerasan.

Ban mengatakan bahwa dia tidak akan pernah lupa tentang buku Gandhi pada pameran karya-karya  Dr. Martin Luther King, Jr.  ‘’Mahatma Gandhi berkhotbah dan mengikuti pesan perdamaian, anti kekerasan dan kerukunan. Ini adalah nilai universal yang dipromosikan PBB,’’ kata dia.

Ashram adalah salah satu berhenti pertama pada kunjungan tiga harinya ke India, dan di kemudian hari, saat ia berbicara ke-7 Vibrant Gujarat Summit, acara dua tahunan yang menyatukan para pemimpin politik dan bisnis, investor, dan perusahaan, Ban menyatakan harapan bahwa para peserta dan semua orang di dunia akan terinspirasi oleh visi dan ajaran Gandhi.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home