Politik Uang Bom untuk Melemahkan Caleg Miskin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemilu tahun 2014 yang akan datang seharusnya menjadi proses politik untuk memenangkan visi dan misi, sehingga menghasilkan pemerintah dan anggota legislatif yang bersih. Demikian dikatakan pengamat politik, Ray Rangkuti dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) dalam sebuah acara di Jakarta, Jumat(5/7).
Dia menjelaskan bahwa Pemilu tahun 1999 adalah pemilu tanpa orientasi, berlansung dan selesai. Pemilu tahun 2004 juga tanpa orientasi, karena merupakan uji coba terhadap sistem pemilu yang 80 persen baru. Semangatnya masih uji coba saja. Pemilu tahun 2009 juga demikian.
Oleh karena itu, Pemilu tahun 2014 haruslah menjadi era untuk memulai memenangkan visi dan misi. Target uji coba terhadap sistem harus dianggap rampung. Target terhadap pemilu aman juga sudah harus dianggap rampung, karena sudah tiga kali berlangsung dari tahun 1999 sampai 2009 aman-aman saja.
“Kita harus naik level, mulai meningkat. Target 2014 ini menurut saya mulai dengan dua isu penting yang sampai sekarang tidak kunjung selesai. Pertama, tata kelola pemerintah yang bersih, dan itu harus dimulai dengan caleg-calegnya yang bersih. Kedua, kemandirian kita sebagai sebuah bangsa. Tema ini harus dikawal terus menerus.” Kata Ray Rangkuti.
Melemahkan Caleg Miskin
Politik uang untuk memenangkan Pemilu, menurut Ray Rangkuti, merupakan sebuah bom. “Ini sengaja dikeluarkan, dibunyikan, untuk membuat lemah caleg-caleg (calon anggota legislatif-Red) miskin. Jadi Pemilu itu uang. Yang penting rakyat itu terima duit. Itu semua dibesarkan, diblow up supaya caleg-caleg miskin itu patah sebelum berperang. Dugaan saya, 30 persen anggota DPR itu tidak ada duitnya,” kata dia.
Politik uang sengaja digunakan untuk melemahkan caleg-caleg yang tidak punya modal, supaya caleg-caleg yang punya duit menguasai lapangan. Caleg yang punya duit lalu datang ke lapangan dengan pede (percaya diri-Red.) yang luar biasa, dan mempergunakan cara membom dengan duit.
“Karena itu, kita berperang untuk membuktikan bahwa duit bukan satu-satunya cara memenangkan Pemilu dan otomatis kita berperang melawan orang-orang yang memakai duit. Kita juga berperang untuk memenangkan isu ini. Sejarah Indonesia dimenangkan oleh mereka yang bersenjatakan keyakinan akan perubahan," kata dia menegaskan.
"Kita akan mengalahkan mereka yang mengandalkan duit. Kita akan mengalahkan mereka yang membom masyarakat dengan uang. Dengan keyakinan bahwa 2014 hanyalah caleg-caleg bersih yang dapat memenangkan pertempuran,” kata Ray menegaskan.
Editor : Sabar Subekti
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...