Polri Tangkap Delapan Pelaku Teror Penembakan Polisi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian Republik Indonesia menangkap delapan pelaku teror penembakan polisi yang terkait dalam kasus teror penembakan di Tambora, Jakarta Barat serta di Ciputat dan Cirendeu, Tangerang Selatan.
"Kita sudah tangkap delapan. Kemarin enam dan sampai pagi ada dua lagi," kata Kapolri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (31/10).
Sutarman mengatakan kedelapan tersangka tersebut bukan otak pelaku penembakan, tetapi hanya pihak yang turut serta membantu membiayai aksi teror, mencarikan senjata hingga menyediakan kendaraan.
"Perannya mulai dari perakitan senjata, kemudian dikirimkan pada seseorang dan pada seseorang dikirmkan lagi, sehingga sampai kepada pelaku," ungkap Sutarman.
Dia menjelaskan tersangka tersebut ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat dan di Sulawesi Selatan.
Sutarman mengaku sudah mengantongi nama-nama tersangka tersebut.
Aksi teror terhadap anggota kepolisian makin santer usai sejumlah personel terluka dan meninggal secara misterius.
Tercatat sepanjang dua bulan terakhir, sebanyak empat polisi tewas dan satu polisi lainnya terluka karena ditembak oleh orang tidak dikenal. Pada 27 Juli lalu, anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat Aipda Patah Saktiyono, selamat dari penembakan di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Lalu, pada 7 Agustus lalu, Aiptu Dwiyatno ditembak oleh orang tak dikenal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Selang sepekan, giliran Aiptu Kushendratna dan Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Terakhir, pada 10 September lalu, Aipda (anumerta) Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal ketika tengah mengawal enam truk di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...