Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 20:54 WIB | Sabtu, 07 Desember 2013

Polusi Udara di Shanghai pada Tingkat Membahayakan Kesehatan

Kabut asap di Sanghai. (Foto: new.com.au)

SANGHAI, SATUHARAPAN.COM – Kota Shanghai di China terkenal karena kualitas udaranya yang buruk, namun belakangan kabut asap di kota metropolitan China ini telah mencapai tingkat tidak masuk akal.

Situs monitoring polusi udara pemerintah setempat mencatat tingkat partikel berbahaya bagi kesehatan PM2,5 sempat mencapai angka 477 pada layar penunjuknya. Hal ini adalah tingkat polusi tertinggi yang pernah tercatat.

Sementara di Beijing kondisinya juga parah, sempat mencapai 460. Kota lain yang polusi udaranya pada tingkat berbahaya, menurut data polusi udara China adalah Yangzhou 410, Nanjing 320, Hafei, 440, dan Huaian 355. Sementara kota lain polusi udaranya juga berada jauh di atas yang direkomendasikan WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tingkat PM 2,5 rata-rata hanya 20 atau di bawah itu.

Kabut udara itu merupakan produk dari polusi pembuangan industri, knalpot mobil dan partikel dari pembakaran batubara. Kabut asap itu terus menyelimuti kota karena serangan cuaca dingin yang menlanda kawasan itu.

Tingkat polusi yang tinggi membuat kota itu menjadi tempat yang berbahaya, khususnya bagi kesehatan terkait bernapas.

Situs pemerintah setempat menyebutnya sebagai "pencemaran udara yang parah, dan menghadapkan penduduk setempat pada peningkatan risiko penyakit cardiopulmonary. Semua orang di kota itu diberitakan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan.

Otoritas Shanghai memerintahkan anak sekolah untuk tetap di dalam ruangan, dan menghentikan semua pembangunan pada hari Jumat (6/12).

Shanghai adalah pusat keuangan China dan telah mengalami salah satu serangan terburuk polusi udara. Jarak pandang di kota itu disebutkan hanya beberapa puluh meter, dan sejumlah penerbangan ditunda.

Kota keuangan itu diselimuti kabut dengan warna kuning. Semakin sedikit orang yang berjalan di jalan-jalan kota. Lalu lintas kendaraan juga lebih sepi. Pemerintah setempat  menarik 30 persen kendaraan dinas pemerintah dari jalanan. Mereka juga melarang kembang api dan acara olahraga di ruang publik. (aqinc.org/huffingtonpost.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home