WHO Mendesak Agar Fasilitas Medis Di Suriah Dilindungi
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Para pejabat dari organisasi-organisasi dengan misi kesehatan di Suriah pada hari Jumat (6/12) menyerukan perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas kesehatan dan personel yang ada di sana.
Pernyataan gabungan dari UNICEF, WHO dan operasi kemanusiaan PBB “mengecam keras” serangan terhadap beberapa fasilitas kesehatan di negara konflik tersebut.
Organisasi itu mengatakan mereka “sangat prihatin dengan dampak serius bagi para pasien, petugas medis dan penyediaan pasokan obat-obatan penting.”
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Direktur UNICEF, Anthony Lake, ketua WHO, Margert Chan, dan kepala operasi kemanusiaan PBB, Valerie Amos.
Serangan-serangan ke beberapa fasilitas kesehatan, kata mereka, bisa dianggap sebagai kejahatan perang di bawah hukum internasional. “Lebih dari 60 persen rumah sakit umum rusak atau tidak berfungsi, sementara jumlah yang sama ambulans telah dicuri atau rusak hingga parah,” kata tiga organisasi tersebut.
“Ketika rumah sakit dipadati pasien, penting bahwa berbagai fasilitas ini dilindungi dan staf medis diizinkan untuk memberikan pengobatan medis, bedah dan persalinan darurat,” kata pernyataan tersebut.
Meski mengalami banyak kesulitan, PBB dan para rekannnya membantu memberikan vaksin campak dan polio kepada lebih dari 3,3 juta anak-anak dalam beberapa pekan terakhir ini dan memberikan layanan kesehatan ibu dan reproduksi kepada lebih dari 8.000 wanita, menurut pernyataan tersebut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...