Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:39 WIB | Selasa, 11 Juli 2023

Prancis Akan Kirim Rudal Jarak Jauh untuk Ukraina hadapi Rusia

Seorang anggota awak persenjataan menyiapkan rudal SCALP pada jet tempur Rafale, yang akan digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran, saat kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, melanjutkan misinya di Laut Mediterania, 27 Maret 2011. (Foto: dok. Reuters)

VILNIUS, SATUHARAPAN.COM-Prancis akan memberi Ukraina peluru kendali (Rudal) jelajah jarak jauh SCALP untuk membantu pasukan Kiev menyerang target jauh di belakang garis Rusia, kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron, hari Selasa (11/7).

Sesampainya di KTT NATO yang berfokus pada pertempuran Kiev melawan invasi Moskow, Macron mengatakan Paris akan mengirim rudal SCALP, yang sudah dipasok oleh London dengan nama "Storm Shadow".

Macron mengatakan pengiriman rudal baru itu dirancang untuk memungkinkan Ukraina menyerang pasukan pendudukan Rusia “secara mendalam” selama serangan balasannya untuk membebaskan wilayahnya.

SCALP/Storm Shadow adalah senjata Anglo-Prancis dengan jangkauan 250 kilometer (155 mil), senjata Barat terpanjang yang dipasok ke Ukraina sejauh ini, dan Inggris mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka akan memasok batch senjata yang lebih canggih.

Rusia bereaksi dengan marah, memperingatkan bahwa London berisiko terseret langsung ke dalam konflik, dan bahkan beberapa sekutu Barat khawatir Kiev mungkin melakukan serangan ke Rusia sendiri.

Namun, Macron menyiratkan bahwa Ukraina telah berjanji untuk tidak menggunakan SCALP terhadap target semacam itu, dengan mengatakan bahwa mereka telah diberikan “sesuai dengan doktrin kami, yaitu untuk mengizinkan Ukraina mempertahankan wilayahnya sendiri.”

Macron tidak mengatakan berapa banyak rudal yang akan dikirim, tetapi Prancis diketahui memiliki persenjataan kurang dari 400, menurut tinjauan spesialis pertahanan DSI.

Kremlin mengatakan akan menanggapi keputusan Prancis untuk memasok Kiev dengan rudal jarak jauh yang dapat membantu Ukraina menyerang sasaran jauh di belakang garis Rusia.

"Dari sudut pandang kami, keputusan ini merupakan kesalahan dengan konsekuensi bagi pihak Ukraina, karena ini tentu saja akan memaksa kami mengambil tindakan balasan," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home