Prancis akan Lebih Hati-hati Kemukakan Fakta MH370
TOULOUSE, SATUHARAPAN.COM – Pihak kejaksaan Prancis akan lebih berhati-hati dalam mengemukakan fakta sementara terkait penemuan puing-puing pesawat di Pulau La Reunion di Samudra Hindia.
Pasalnya, mereka mengaku hanya mengatakan “kemungkinan besar” bagian sayap itu, yang dikenal sebagai flaperon, berasal dari pesawat Malaysia Airlines MH370. Investigator mengatakan demikian karena bentuknya diduga berasal dari sebuah pesawat Boeing 777, jenis pesawat yang menghilang setahun lalu.
Sementara pernyataan Pemerintah Malaysia, pada Kamis (6/8) kemarin, bahwa potongan sayap pesawat yang ditemukan di Pulau La Reunion pekan lalu merupakan milik MH370, memberikan harapan untuk mencari tahu penyebab yang sebenarnya.
Prancis ikut membantu dengan menerjunkan pesawat dan helikopter tambahan di sekitar pulau La Reunion serta menyusuri Samudra Hindia dengan patroli kapal laut untuk mencari potongan-potongan pesawat yang diduga MH370.
"Atas perintah Presiden dan Perdana Menteri, Prancis mengerahkan patroli maritim tambahan dan pasukan udara untuk mendeteksi puing-puing di sekitar Pulau La Reunion," ujar Kementerian Pertahanan, Transportasi dan Wilayah Luar Negeri Prancis, hari Jumat (7/8).
Pasukan The préfet Reunion akan mengkoordinasikan operasi, kata pernyataan itu, yang akan dilakukan oleh Angkatan Bersenjata di Wilayah Samudra Hindia bagian selatan (Southern Indian Ocean Zone).
“Jika menemukan puing pesawat, kami akan langsung melakukan penyelidikan,” menurut pernyataan bersama antarmenteri.
Pesawat Malaysia Airlines tersebut membawa 239 penumpang beserta awak dan hilang ketika terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.
Sementara itu, Wali Kota Saint Andre, Jean-Paul Virapoulle, mengatakan pencarian lanjutan akan dilakukan Senin (10/8) pekan depan.
Prancis berhak terlibat dalam penyelidikan itu karena kehilangan empat warganya dalam insiden tersebut. (Ant/The Telegraph)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...