Prancis: CEO Telegram Juga Diselidiki Kasus Kekerasan pada Anaknya
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Pavel Durov, pendiri dan pimpinan media sosial Telegram, yang ditangkap di Prancis atas tuduhan gagal mengekang konten ilegal di aplikasi tersebut, juga sedang diselidiki atas dugaan "tindakan kekerasan serius" terhadap salah satu anaknya, kata seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut pada hari Rabu (28/8).
Penyelidikan, yang dibuka baru-baru ini oleh kantor kesejahteraan anak Prancis, menyangkut putra Durov, yang lahir pada tahun 2017, yang sekarang tinggal di Swiss bersama ibunya setelah sebelumnya terdaftar di sekolah Prancis. Dugaan kekerasan tersebut terjadi di Paris, kata sumber tersebut.
Durov, 39 tahun, kelahiran Rusia, ditangkap di bandara Le Bourget di luar Paris hari Sabtu (24/8) malam, dan hadir di pengadilan Rabu untuk menghadapi kemungkinan dakwaan atas 12 pelanggaran yang berkaitan dengan pengelolaannya atas Telegram.
Ibu anak laki-laki itu telah mengajukan gugatan hukum di Swiss tahun lalu, menuduh mantan pasangannya melakukan tindakan kekerasan terhadap putra mereka, kata sumber tersebut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...