Prancis Gunakan Rudal Jelajah Lawan ISIS
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Angkatan udara Prancis pertama kali menggunakan rudal jelajah untuk menyerang Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) di Irak pada hari Selasa (15/12), kata kementerian pertahanan.
"(Rudal) diluncurkan dari Uni Emirat Arab dan Yordania. Serangan itu terdiri dari selusin pesawat tempur yang dilengkapi dengan rudal jelajah dan bom," kata kementerian Prancis dalam sebuah pernyataan.
Pesawat tersebut menargetkan sebuah bangunan di daerah Al-Qaim di Irak barat, yang merupakan pemukiman sipil yang juga berfungsi sebagai "pusat pelatihan dan depot logistik (ISIS)," kata kementerian itu.
Rudal jelajah Scalp, yang dipandu oleh komputer, dapat menempuh perjalanan jauh dengan presisi lebih besar dari bom normal. Kementerian Prancis mengklaim itu sangat berguna di daerah-daerah sipil.
Prancis, yang telah terlibat dalam serangan udara koalisi anti ISIS pimpinan Amerika Serikat di Irak sejak September 2014, memperluas serangan mereka di Suriah untuk 12 bulan kemudian.
Presiden Prancis, Francois Hollande, menyatakan, negaranya berperang dengan ISIS. Kelompok teroris ini menguasai sekitar sepertiga dari wilayah Irak dan setengah dari wilayah Suriah. Wilayah itu dikuasai setelah kelompok militan ini melakukan serangan pada Juni 2014. Militan ISIS juga menyerang Paris bulan lalu yang menewaskan 130 orang.
Prancis mengirim kapal induk ke wilayah itu. Jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak dari kontingen pesawat tempurnya yang terlibat dalam serangan terhadap ISIS, meskipun operasinya tetap terbatas, karena kurangnya target yang jelas dan intelijen di wilayah tersebut. (al-arabiya.net)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...