Prancis Kecam Hamas Yang Akan Bunuh Sandera, Sebut sebagi “Pemerasan”
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Selasa (10/10) mengecam “pemerasan yang tidak dapat diterima” yang dilakukan Hamas setelah kelompok militan Palestina mengancam akan mengeksekusi sekitar 150 sandera yang mereka culik dalam serangan akhir pekan.
“Pemerasan yang dilakukan Hamas setelah aksi terorisnya menjijikkan dan tidak dapat diterima,” kata Macron kepada wartawan saat berkunjung ke Jerman.
Presiden Prancis menambahkan bahwa dia menganggap “kemungkinan” Hamas mendapat “bantuan” dari luar dalam serangan gencarnya terhadap Israel.
Namun dia menekankan “tidak ada jejak formal” dari “keterlibatan langsung” Iran, pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, sebelumnya pada Selasa (10/10) membantah keterlibatan Iran dalam serangan mengejutkan Hamas pada akhir pekan terhadap Israel meskipun Iran memberikan dukungan kuat kepada kelompok militan Palestina.
Hamas mengatakan pada hari Senin (9/10) bahwa serangan udara Israel telah menewaskan empat sandera, dan kemudian memperingatkan bahwa mereka sendiri dapat mulai membunuh mereka.
“Setiap orang yang menargetkan warga kami tanpa peringatan akan dibalas dengan eksekusi salah satu sandera sipil,” kata sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, dalam sebuah pernyataan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa bahwa sikap Iran yang membiarkan serangan Hamas terhadap Israel tidak dapat diterima dan bahwa Prancis sedang mempertimbangkan apakah mereka terlibat langsung.
“Saya tidak punya komentar mengenai keterlibatan langsung Iran yang kami tidak punya bukti formalnya, tapi jelas bahwa komentar publik otoritas Iran tidak bisa diterima… dan kemungkinan besar Hamas ditawari bantuan,” kata Macron.
“Tetapi saya akan tetap berhati-hati dalam hal ini sampai kita mendapatkan data intelijen yang stabil,” tambahnya. “Saya berharap hari-hari berikutnya akan memungkinkan Israel untuk mengakhiri serangan apa pun terhadap wilayah Israel dan membebaskan para sandera,” kata Macron.
Ketika ditanya apakah Eropa harus mengakhiri semua bantuan keuangan kepada Palestina sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas terhadap Israel akhir pekan lalu, Macron menolak, dengan mengatakan: “Perang melawan terorisme tidak boleh disamakan dengan hak kemanusiaan yang paling penting untuk mendukung penduduk sipil.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...