Yordania: Tidak Ada Perdamaian Tanpa Solusi Dua Negara Israel dan Palestina
AMMAN, SATUHARAPAN.COM-Raja Yordania Abdullah mengatakan pada hari Rabu (11/10) bahwa tidak ada perdamaian yang mungkin terjadi di Timur Tengah tanpa munculnya negara Palestina merdeka bersama Israel.
Meningkatnya kekerasan menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak akan “menikmati stabilitas, keamanan atau perdamaian” tanpa munculnya negara Palestina yang berdaulat atas tanah yang direbut Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967.
Solusi dua negara adalah satu-satunya pilihan, kata raja kepada para deputinya dalam pidato pembukaan sesi parlemen baru.
Bertindak Tidak Sebagai Negara
Sementara itu, Turki menuduh Israel tidak berperilaku “seperti sebuah negara” di Jalur Gaza, kata presiden Turki pada hari Rabu (11/10), ketika Israel menggempur wilayah tersebut setelah serangan Hamas.
“Israel tidak boleh lupa bahwa jika mereka bertindak lebih seperti sebuah organisasi daripada sebuah negara, maka mereka akan diperlakukan seperti itu,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyerang “metode memalukan” yang dilakukan tentara Israel di Jalur Gaza yang berpenduduk padat.
“Membom situs-situs sipil, membunuh warga sipil, menghalangi bantuan kemanusiaan dan mencoba menampilkannya sebagai prestasi adalah tindakan sebuah organisasi dan bukan tindakan negara,” katanya.
Erdogan biasanya menggunakan kata “organisasi” ketika merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang terdaftar sebagai kelompok teror oleh Turki dan sekutu Baratnya.
“Kami berpendapat bahwa perang harus memiliki etika dan kedua belah pihak harus menghormatinya. Sayangnya, prinsip ini sangat dilanggar di Israel dan di Gaza,” katanya, mengecam “pembunuhan warga sipil di wilayah Israel” dan “pembantaian buta terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza yang menjadi sasaran pemboman terus-menerus.” (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...