Presiden Afsel Batalkan Kunjungan Luar Negeri, Karena Kondisi Mandela Kritis
PRETORIA, SATU HARAPAN.COM - Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, membatalkan perjalanannya ke Mozambik pada hari Kamis (27/6) setelah mengunjungi mantan pemimpin Afsel, Nelson Mandela, yang masih dalam keadaan kritis di rumah sakit Pretoria.
Mandela, presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan telah berada di rumah sakit sejak 8 Juni akibat terkena infeksi paru-paru.
Zuma diberi penjelasan oleh dokter yang memastikan kesehatan Mandela. Pada hari Selasa (25/6), seorang Rohaniawan berdoa untuk Mandela. Pada hari itu juga, Putri Mandela, Zindi mengatakan bahwa ayahnya mulai membuka matanya dan tersenyum.
Zuma dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak regional di Mozambik Maputo pada hari Kamis ini (27/6), tetapi ia memutuskan membatalkan perjalanan tersebut.
Pernyataan dari kantornya menegaskan rasa terima kasihnya atas nama pemerintah, kepada semua warga Afrika Selatan yang terus mendukung keluarga Madiba.
Mandela yang dikenal dengan nama marga Madiba yang dihormati untuk memimpin perang melawan kekuasan minoritas kulit putih di Afrika Selatan dan kemudian ia mempelopori rekonsiliasi meskipun ia dipenjara selama 27 tahun.
Karena tindakannya tersebut, ia dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 dan terpilih sebagai presiden untuk tahun berikutnya.
Sebelumnya Rabu (26/6), Zuma mengatakan ulang tahun ke- 95 Mandela pada tanggal 18 Juli akan dirayakan dengan bertemakan “Semangat seperti itu adalah hidup dan didedikasikannya untuk kemanusiaan”.
Mandela pensiun dari kehidupan publik pada tahun 2004 dan telah jarang terlihat di acara-acara resmi kenegaraan.
Dia memiliki sejarah panjang mengenai masalah paru-paru, dan didiagnosis mengidap tuberkulosis pada tahun 1980 ketika dia menjadi tahanan di Pulau Robben.
Setelah dibebaskan, Mandela mengatakan bahwa penyebab TBC tersebut mungkin disebabkan oleh kelembaban di sel penjara.
Editor : Yan Chrisna
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...