Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:06 WIB | Senin, 15 Juli 2013

Presiden Bolivia Tutup Akun Email, Karena Dimasuki Intel AS

Presiden Bolivia, Evo Morales. (Foto: rt.com)

BOLIVIA, SATUHARAPAN.COM -  Presiden Bolivia, Evo Morales, menyatakan telah menutup akun emailnya dan tidak akan menggunakan lagi, karena akun tersebut telah dibongkar dan dimasuki oleh agen intelijen Amerika Serikat.

Morales mengatakan bahwa pihaknya belajar dari  peristiwa pertemuan puncak (KTT) regional Negara Amerika Latin di Mercosur, Montevideo awal pekan ini. Dalam pertemuan itu diduga keras agen-agen intelijen AS telah mengakses email  pejabat paling senior di Bolivia, katanya dalam sebuah pidato.

"Saya dianjurkan untuk tidak menggunakan email, dan saya sudah mengikuti dan menutupnya," katanya.

Tuduhan Morales bahwa AS memata-matai melalui akses pada email merupakan skandal terbaru yang muncul antara pejabat AS dan Amerika Latin sebagai buntut dari  kasus Edward Snowden. Dia adalah inteljen kontraktor AS yang melarikan diri dan membocorkan informasi tentang agen AS yang memata-matai lewat akses internet.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Argentina, Hector Timerman, mengatakan pada KTT yang sama, lebih dari 100 pejabat negaranya juga di bawah pengawasan elektronik. Dia tidak menyebutkan Negara mana yang melakukan.

Morales sendiri menjadi marah ketika pesawat kepresidenannya dilarang terbang di  atas udara sejumlah Negara Eropa, dengan tuduhan menyembunyikan Snowden untuk keluar dari Rusia. Dia menuding AS berada di belakang sikap itu.

Selama KTT di Mercosur, Brasil, Argentina, Venezuela dan Uruguay menunjukkan dikap mendukung Bolivia, dan menyebutkan insiden itu sebagai melanggar hukum internasional. Sebagai tindak lanjut, para duta besar dari lima negara Amerika Latin  itu akan ditarik dari Prancis, Spanyol, Portugal dan Italia. Keempat negara Uni Eropa itu  yang menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Morales.

Sementara itu, pihak Washington mengatakan bahwa kebocoran yang dilakukan Snowden mengancam keamanan nasional. Negara itu juga bersikeras program rahasia yang dilakukan adalah legal dan telah membantu mencegah sejumlah serangan teroris. (rt.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home