Presiden Filipina Batalkan Pesanan Senjata Buatan AS
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia akan membatalkan pesanan untuk sekitar 27.000 senapan serbu buatan Amerika, Senin (7/11), menunjukkan pembangkangan terbaru terhadap Amerika Serikat (AS).
Senapan tersebut rencananya akan diberikan untuk kepolisian Filipina tapi Duterte mengatakan dia akan mencari alternatif yang lebih murah.
“Saya memerintahkan polisi untuk membatalkan (senapan) yang sudah dipesan. Kami akan mencari satu sumber lain yang lebih murah dan mungkin tahan lama dan bagus,” kata Duterte.
Status pesanan tersebut menjadi tidak jelas selama sepekan terakhir setelah media Filipina melansir pemerintah AS tidak akan mengirimkan senjata itu karena kekhawatiran terhadap kampanye penumpasan narkoba Duterte dan berbagai kejahatan lainnya, yang sudah menewaskan lebih dari 4.100 orang dalam empat bulan.
Juru bicara Duterte pekan lalu mengatakan pemberitaan tersebut tidak benar dan bahwa senjata AS akan dikirim seperti yang dijanjikan. Namun, Duterte juga menyampaikan pernyataan pada pekan lalu yang tampaknya mengisyaratkan bahwa dia yakin Amerika sudah membatalkan rencana pengiriman senjata.
Sejak menjabat pada 30 Juni, Duterte sudah melancarkan kritik bertubi-tubi terhadap AS karena mengkritik perang narkobanya dan mengatakan dia ingin mengurangi ketergantungan Filipina terhadap mantan penguasa kolonialnya.
Amerika Serikat dan Filipina terikat oleh sebuah pakta pertahanan tapi Duterte mengatakan dia ingin mengusir pasukan Amerika. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...