Presiden Irak Tunjuk Politisi Syiah Jadi Perdana Menteri
SULAIMANIYA, SATUHARAPAN.COM - Baru saja beberapa jam dipilih menjadi Presiden Irak, politisi kawakan Kurdi Barham Salih mengangkat politisi Syiah Adel Abdul-Mahdi sebagai calon perdana menteri dan memintanya membentuk pemerintah baru.
Kursi presiden Irak yang bersifat seremonial memang disediakan bagi suku Kurdi sejak pemilihan multi partai pada 2005 atau dua tahun setelah invasi Amerika menjatuhkan diktator Saddam Hussein.
Abdul-Mahdi, yang mantan wakil presiden, menteri perminyakan, dan menteri keuangan, mempunyai waktu 30 hari untuk membentuk dan mengajukan susunan kabinetnya untuk mendapat persetujuan Parlemen.
Sejak ISIS dikalahkan, Irak mengadakan pemilihan pertama Parlemen pada Mei. Namun, hasilnya baru diumumkan bulan lalu karena hasil penghitungan suara banyak dipertentangkan.
Hasil penghitungan ulang memastikan hasil pertama bahwa ulama Syiah Muqtada al-Sadr meraup jumlah terbesar suara dengan merebut 54 kursi dari 329 kursi Parlemen.
Kelompok yang didukung Iran dan beranggotakan milisi Syiah meraih suara terbanyak kedua dengan 47 kursi, disusul aliansi Perdana Menteri Haider al-Abadi dengan 42 kursi. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...