Presiden Iran Sebut Kesepakatan Nuklir Kemenangan Besar
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut penerapan kesepakatan nuklir yang diputuskan pada hari Sabtu (16/1) bersama kekuatan dunia sebagai “kemenangan besar” bagi “bangsa Iran yang sabar”.
Dalam pernyataan yang diunggah di akun Twitter resminya, dia menulis: “Saya mengucap syukur kepada Tuhan atas berkatnya dan memuji kesabaran bangsa Iran. Selamat atas kemenangan besar ini!”
Rouhani mempertaruhkan jabatannya dalam perundingan nuklir, memperkuat diplomasi yang meliputi Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat plus Jerman, setelah menjabat sebagai presiden pada Agustus 2013.
Tepat pada pekan lalu dia mengatakan rakyat Iran akan menikmati “kemakmuran” setelah sanksi dicabut.
“Pemerintah menjalankan negara ini di bawah sanksi, tidak dalam kondisi normal. Insya Allah, dalam beberapa hari mendatang kita akan menyaksikan pencabutan sanksi di negara ini,” katanya.
Dengan adanya kesepakatan nuklir, Rouhani ingin membuat terobosan dalam kebijakan dalam negeri, dengan reformasi sosial dan politik yang lebih sederhana di republik Islam ini.
Jerman menilai bahwa pelaksanaan kesepakatan nuklir dengan Iran menandai “kesuksesan bersejarah bagi diplomasi.”
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Sabtu (16/1) menyatakan perjanjian pada Juli 2015 itu resmi diberlakukan setelah badan energi atom PBB memastikan bahwa Teheran sudah mengurangi program nuklirnya, yang mengarah pada pencabutan sanksi internasional terhadap republik Islam tersebut.
“Mulai saat ini, program nuklir Iran akan dikenakan pembatasan teknis yang ketat dan dipantau dengan saksama selama bertahun-tahun,” kata Steinmeier di Berlin.
Kemenangan diplomatik itu menumbuhkan harapan meskipun “kita mungkin belum berhasil mengatasi krisis mendesak lainnya dan konflik di kawasan ini, terutama mengenai perang sipil di Suriah,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
“Semua ini tidak terjadi dalam sekejap dan tidak mudah, begitu juga dengan negosiasi nuklir dengan Iran.”
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyambut baik pelaksanaan kesepakatan nuklir Iran dan berharap bahwa keberhasilan perjanjian tersebut akan meningkatkan stabilitas regional.
“Ini merupakan peristiwa bersejarah yang mencerminkan iktikad baik dari seluruh pihak untuk memenuhi komitmen yang sudah mereka sepakati,” menurut pernyataan Ban.
Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) memastikan sebelumnya bahwa Iran sudah melaksanakan seluruh komitmennya di bawah kesepakatan bersejarah tersebut, yang membuka jalan bagi pencabutan sanksi internasional.
Ban menyuarakan harapannya bahwa “kesuksesan perjanjian itu berkontribusi terhadap kerja sama regional dan internasional lebih besar untuk mewujudkan perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan ini dan sekitarnya.”
Sekretaris jenderal PBB itu juga menyambut pembebasan lima warga Amerika, termasuk wartawan Washington Post, Jason Rezaian.
Dewan Keamanan PBB menjatuhkan empat set sanksi kepada Iran sejak 2006 hingga 2010 namun resolusi itu akan dicabut seiring dengan diberlakukannya perjanjian nuklir.
Ketua Parlemen AS Mengecam Keras
Sementara itu Ketua Parlemen Amerika Serikat (AS) Paul Ryan mengecam keras kesepakatan nuklir dengan Iran dan berjanji Parlemen AS akan “melakukan segala upaya” untuk mencegah Iran mendapatkan bom atom.
“Hari ini, pemerintah Obama akan mulai mencabut sanksi ekonomi terhadap negara pendukung terorisme terkemuka di dunia,” menurut pernyataan Ryan.
Pemimpin Partai Republik tersebut memperingatkan bahwa “Iran kemungkinan akan menggunakan suntikan dana ini -lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,3 kuadriliun)- untuk mendanai teroris.”
“Langkah ini diambil tepat beberapa pekan setelah uji rudal balistik ilegal terbaru Teheran dan beberapa hari setelah IRGC menahan 10 pelaut asal AS,” katanya, merujuk kepada Garda Revolusi Iran (Iranian Revolutionary Guards Corps/IRGC). (AFP)
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...