Presiden Iran Veto Larangan WhatsApp
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani telah memveto rencana untuk melarang WhatsApp, menyusul kisruh sensor yang diterapkan terhadap aplikasi pesan populer itu, menurut laporan media, Rabu (7/5).
Akses terhadap jejaring sosial, termasuk Twitter dan Facebook, kerap diblokir oleh Pemerintah Iran, sebagaimana juga terhadap situs-situs lain yang dianggap tidak Islami atau merugikan pihak rezim.
Kebijakan itu kontroversial, dan sebuah pengajuan untuk menyensor WhatsApp telah menyebabkan perpecahan antara pemerintahan Rouhani dan sebuah komite dengan 13 anggota yang bertanggung jawab atas sensor internet.
Harian reformis Sharq melaporkan Rouhani telah memerintahkan untuk menghentikan usulan akses larangan terhadap layanan pesan gratis itu.
“Isu pemblokiran WhatsApp muncul ke permukaan. Presiden telah memerintahkan penghentian pada (pelarangan) situs,” kata Menteri Telekomunikasi Mahmoud Vaezi seperti dikutip Sharq.
Menurut seorang pejabat di kementerian telekomunikasi, larangan tersebut telah disetujui komite sensor tetapi belum diimplementasikan.
Pejabat pemerintah telah menyuarakan dukungan untuk mencabut larangan yang lebih luas terhadap situs-situs media sosial.
Rouhani telah berjanji untuk memberikan toleransi yang lebih besar terhadap isu-isu sosial, budaya, dan media, sebuah janji yang telah membantu mengalahkan lawan konservatifnya dalam pemilihan presiden tahun lalu.
Namun, pemerintah telah menghadapi perlawanan dari kelompok garis keras, yang menentang pencabutan sensor tersebut. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...