Presiden Israel Akui ISIS Sudah Menyusup ke Negaranya
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau lazim disebut ISIS, kini sudah tiba di Israel. Mereka hidup dan mendapat dukungan di komunitas Arab di sana.
Hal ini dikatakan Presiden Israel, Reuven Rivlin dalam sebuah konferensi tentang keamanan nasional awal pekan ini.
"ISIS sudah ada di sini, ini bukan lagi rahasia. Saya tidak berbicara tentang wilayah yang berbatasan dengan negara Israel, tetapi di dalam negara ini sendiri, " kata dia dalam pidato pada pertemuan tahunan Institut Studi Keamanan Nasional (Inss) yang diadakan di Tel Aviv University, Senin (18/1), disiarkan oleh The Jerusalem Post.
"Studi penelitian, penangkapan, kesaksian, dan analisis terbuka dan tertutup ... jelas menunjukkan bahwa ada peningkatan dukungan untuk ISIS di antara orang-orang Arab Israel, sementara beberapa orang benar-benar bergabung dengan ISIS," tambah dia.
Menurut Otoritas Kependudukan, Imigrasi dan Perbatasan Israel, saat ini ada belasan warga Israel yang bergabung dengan ISIS, dan mencuat kekhawatiran bila meerka kembali ke negara itu.
Kementerian Dalam Negeri telah mengusulkan amandemen hukum kewarganegaraan yang akan memungkinkan pencabutan kewarganegaraan Israel bagi mereka yang telah "melanggar kesetiaan mereka kepada negara," bahkan jika mereka tidak berada dalam Israel.
Rivlin menyimpulkan pidatonya dengan menekankan pentingnya memperkuat integrasi ekonomi kelompok Arab di Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir Israel telah melihat serangkaian kasus warga Arab yang telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung ISIS serta sejumlah besar telah memlakukan perjalanan ke Turki timur dalam upaya untuk bergabung dengan ISIS.
Kepolisian Israel menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan semakin banyak warga Arab Israel yang tertarik ke ideologi ISIS dan kelompok-kelompok jihad lainnya lalu melakukan serangan di dalam Israel dan sekitarnya.
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...