Presiden Israel: Yahudi Tidak Memusuhi Islam
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Presiden Israel, Reuven Rivlin, mengatakan baik Barat, Kristen maupun Yahudi tidak bermusuhan dan berperang dengan Islam. Dia juga menekankan bahwa barbarisme brutal serta teror jahat tidak ada hubungannya dengan agama atau perintah Nabi.
Rivlin, sebagaimana dilaporkan oleh haretz.com, mengatakan hal itu tatkala berbicara di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kemarin (28/1) dalam rangka Hari Peringatan Holocaust Internasional, yang dituan-rumahi oleh PBB.
Rivlin mengatakan "Islam membawa beban di bawah sayapnya yang agung korban penganiayaan dan teror, karena ia dipakai sebagai bendera penyerang."
Meskipun demikian, Rivlin menegaskan tidak ada kekejaman yang sebanding dengan Holocaust Yahudi di Eropa 100 tahun lalu, bila ditilik dari ruang lingkup atau dimensinya.
Menurut dia, "kejahatan bukan domain dari satu agama atau lainnya, karena tidak mencirikan negara atau kelompok etnis."
Rivlin yang berbicara dalam bahasa Inggris dan Ibrani di ruangan yang diisi oleh para aktivis Yahudi itu, membuka pidatonya dengan menyinggung genosida Armenia pada tahun 1915.
Ia mengutip pernyataan Avshalom Feinberg, salah satu pemimpin jaringan mata-mata pra-negara Yahudi, Nili, yang mengatakan bahwa pada hari-hari itu ada dua pertanyaan yang lazim diajukan: siapa selanjutnya? dan akankah kita Yahudi menangisi karena bencana lain juga?"
"Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah tentu saja - Holocaust Yahudi - tetapi pertanyaan kedua tetap menggantung sampai hari ini," kata Rivlin.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, menyambut Rivlin dengan hangat dan menyebut Rivlin sebagai tokoh penting yang kadang-kadang kesepian dalam menyuarakan toleransi.
Ia menambahkan, sikap anti-Yahudi masih kuat dan orang Yahudi masih sering dibunuh hanya karena mereka Yahudi.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...