Presiden Lebanon Janji Berantas Korupsi
Demonstrasi Rakyat Menentang Korupsi dan Sistem Sektarian
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Presiden Lebanon, Michel Aoun, berjanji untuk memberantas korupsi dan dia akan menjadi pelindung yang kuat bagi hakim dan jaksa dalam pemberantasan korupsi yang disebutnya sebagai bahaya bagi Lebanon.
Aoun menyampaikan hal itu dalam pidato peringan 76 tahun kemerdekaan Lebanon pada Kamis (21/11) malam, seperti dikutip kantor berita setempat NNA. Namun para mahasiswa menanggapinya dengan memimpin protes di berbagai kota.
Para mahasiswa menggelar aksi duduk di luar kampus dan di kawasan bisnis di Tripoli, dan media lokal lainnya melaporkan protes digelar di tempat lain di negara itu termasuk Sidon, Beirut, dan Halba.
Aoun memberikan pidato pada jam 8:00 malam, menurut waktu Lebanon. Namun, Direktorat Jenderal Protokol dan Hubungan Masyarakat Istana Kepresidenan mengumumkan pada Kamis sore bahwa resepsi Hari Kemerdekaan tahunan di Istana Kepresidenan Baabda dibatalkan.
Protes rakyat Lebanon yang telah berlangsung lebih dari sebulan menuntut pemerintah mengundurkan diri. Namun Aoun menolak untuk mengundurkan diri. Dia mengklaim dalam pesan Tweetter pada hari Kamis bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepadanya bahwa AS siap untuk bekerja dengan pemerintah Lebanon yang baru dalam menanggapi tuntutan rakyat.
Pada Kamis sore, Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, juga menyerukan sidang parlemen pada pekan depan untuk membahas rancangan undang-undang tentang kerahasiaan perbankan dan mengembalikan dana negara yang dicuri (dikorupsi).
Berri sebelumnya menggambarkan keadaan Lebanon seperti kapal yang akan tenggelam, kecuali ada tindakan diambil mengatasi korupsi. Namun dia sendiri bersuara menentang aksi protes rakyat.
Lebanon masih terjebak dalam kebuntuan politik dan ekonomi setelah pengunduran diri mantan Perdana Menteri Saad Hariri dan dibayangi oleh keruntuhan ekonomi.
Pada hari Selasa, dilaporkan bahwa Menteri Informasi, Jamal al-Jarrah, anggota blok Hariri, dan dua mantan menteri telekomunikasi menghadapi dakwaan korupsi. Kasus mereka telah dirujuk ke panel yudisial khusus dengan tuduhan menghamburkan dana publik.
Korupsi di antara elite politik Lebanon adalah salah satu penyebab demonstrasi nasional yang meletus pada bulan Oktober. Para pengunjuk rasa memblokir parlemen Lebanon yang akan mengadakan pertemuan untuk membahas hukum amnesti yang kontroversial pada hari Selasa.
Dalam pidatonya, Aoun mengatakan bahwa tantangan yang luar biasa dan berbahaya yang dihadapi Lebanon adalah korupsi, dan Lebanon harus bertindak segera.
Namun dia juga mengakui adanya hambatan dalam pembentukan pemerintah baru. “Tetapi kontradiksi yang mengatur politik Lebanon memaksakan kehati-hatian untuk menghindari bahaya yang dapat datang dari pemerintahan sekarang...”
Dia menegaskan bahwa ada bahaya yang mengancam masyarakat, lembaga, dan ekonomi Lebanon: korupsi. “Memerangi korupsi telah menjadi slogan, digunakan setiap kali ada kebutuhan, bahkan oleh mereka yang sarat (tindakan) korupsi,” katanya. Namun, setelah pemberantasan dilakukan, eksekusi sekecil apa pun, ada penolakan dan masalah sektarian mulai dimunculkan.
Aoun berjanji untuk mengaktifkan peran kehakiman dan memperkuat otonominya untuk peradilan yang independen, berani, dan adil, yang akan menjadi ujung tombak pertempuran melawan korupsi.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...