Loading...
FOTO
Penulis: Melki Pangaribuan 19:59 WIB | Rabu, 08 Februari 2017

Presiden Serahkan PMT, PKH dan KIS di Ambon

Presiden Serahkan PMT, PKH dan KIS di Ambon
Presiden Joko Widodo melakukan penyerahan secara langsung Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, dalam kunjungan kerja ke Provinsi Maluku, hari Rabu (8/2). (Foto-foto: BPMI Setpres)
Presiden Serahkan PMT, PKH dan KIS di Ambon
Presiden Joko Widodo bertanya jawab dengan warga setempat mengenai nama-nama ikan. Presiden terkejut dengan sejumlah nama ikan dengan bahasa lokal yang disampaikan.
Presiden Serahkan PMT, PKH dan KIS di Ambon
Anak-anak bersemangat mengacungkan tangan ingin menjawab pertanyaan dari Presiden.
Presiden Serahkan PMT, PKH dan KIS di Ambon
Ibu-ibu dan anak-anak antusias menerima souvenir dari Presiden Joko Widodo.

AMBON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan era kompetisi yang akan terjadi dalam 10 hingga 30 tahun mendatang. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna menghadapi persaingan yang bukan lagi antardaerah atau antarkota, melainkan persaingan antarnegara.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan sejumlah bantuan berupa program perlindungan sosial.

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Provinsi Maluku pada Rabu, 8 Februari 2017, melakukan penyerahan secara langsung Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

“Kita ingin ke depan anak-anak kita sehat, pintar, pandai karena persaingan 30 tahun ke depan makin berat, bukan lagi antarkota tapi antarnegara. Anak-anak yang pintar-pintar dan pandai-pandai bisa memenangkan persaingan. Itulah tujuan dari Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil, anak-anak balita, dan anak-anak sekolah,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menyerahkan PMT sebanyak 1.007 paket biskuit yang diberikan kepada anak sekolah, ibu hamil, dan balita. Presiden juga menjelaskan aturan untuk mengonsumsi biskuit tersebut.

“Untuk anak sekolah aturan mengonsumsi enam keping per hari,” tuturnya.

Sementara itu, untuk balita usia enam hingga 11 bulan dapat mengonsumsi delapan keping biskuit per hari. Sedangkan balita usia 12 bulan hingga lima tahun dapat mengonsumsi 12 keping per hari.

“Untuk ibu hamil dengan kehamilan satu hingga tiga bulan mengonsumsi dua keping per hari, dan ibu hamil usia empat sampai sembilan bulan mengonsumsi tiga keping per hari,” katanya.

Sebanyak 350 orang penerima PKH juga mendapatkan bantuan berupa tabungan sebesar Rp 2 juta untuk periode satu tahun.

“Tapi diambilnya empat kali, setiap tiga bulan diambil. Lihat di tabungannya. Baik untuk lansia, disabilitas, maupun untuk ibu-ibu peserta PKH,” ujar Presiden.

Kepada para penerima KIS yang berjumlah 347 orang, Presiden menjelaskan bahwa peserta KIS yang sakit dapat menggunakan KIS untuk berobat ke Puskemas.

“Tolong ke Puskesmas dulu. Kalau pilek jangan langsung ke rumah sakit,” katanya.

Walaupun demikian, bila peserta KIS dirujuk ke rumah sakit oleh Puskesmas, maka pihak rumah sakit harus tetap melayani dengan baik.

“Harus dilayani dengan baik dan sama, tidak dibeda-bedakan. Kalau ada rumah sakit yang tidak semestinya (melayani) tolong dilaporkan ke Menteri Kesehatan atau saya,” ujar Presiden.

Meningkatkan Kualitas Hidup

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengeluarkan sejumlah program inisiatif yang menyasar langsung masyarakat kurang mampu guna mendukung upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Salah satu di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada keluarga kurang mampu dan diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bertujuan ntuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut.

Selain itu, ada pula Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang memiliki fungsi sebagai kartu jaminan kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi penyakit yang diderita penerima KIS.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam acara tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Maluku Said Assagaff. (PR)

 

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home