Presiden Yaman Lari ke Arab Saudi
Maroko Bergabung
Maroko memutuskan bergabung dengan koalisi militer pimpinan Arab Saudi dalam melancarkan intervensi mendukung Presiden Hadi dalam pertempurannya melawan pemberontak Syiah yang didukung Iran, ujar kementerian luar negeri, Kamis.
Rabat mengerahkan pesawat tempur Maroko yang sudah ditempatkan di Uni Emirat Arab, yang digunakan dalam serangan pimpinan AS terhadap kelompok Islamic State (ISIS), menurut sebuah pernyataan.
Maroko “memutuskan untuk menyediakan segala bentuk dukungan terhadap koalisi untuk mempertahankan legitimasi di Yaman melalui dimensi politik, intelijen, logistik dan militer,” tambahnya.
Tujuannya adalah untuk membantu “mengeluarkan Yaman dari krisis yang membuatnya terperosok,” serta untuk “menghadapi segala bentuk konspirasi asing terhadap negara tersebut, dan terhadap keamanan Teluk serta Arab.”
Kementerian menekankan bahwa Maroko memiliki “kemitraan strategis multidimensional” dengan Gulf Cooperation Council (GCC), yang mengelompokkan enam kerajaan Teluk, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Pada 2011, GCC mengundang Maroko dan Yordania untuk bergabung dengan kelompok tersebut. Meski itu tidak terwujud, organisasi itu kemudian menggalang dana sebesar 5 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 65,3 triliun) atas nama kedua negara tersebut.
Turki Tawarkan Bantuan
Sementara Turki dapat memberikan dukungan “logistik” untuk operasi Arab Saudi melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman, ujar Presiden Recep Tayyip Erdogan.
“Kami mendukung intervensi Arab Saudi,” ujar Erdogan dalam wawancaranya dengan France 24, Kamis (26/3) seraya mengecam keterlibatan Teheran di kawasan tersebut.
“Turki dapat mempertimbangkan penyediaan dukungan logistik berdasarkan perkembangan situasi,” tambahnya, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Erdogan mengatakan “Iran dan kelompok-kelompok teroris harus mundur” dari Yaman. Saudi khawatir Yaman berisiko jatuh ke wilayah Iran yang merupakan musuh bebuyutannya.
Pemimpin Turki tersebut menunjukkan kecurigaannya terhadap peran Iran di kawasan tersebut, mengatakan bahwa keterlibatannya dalam kampanye melawan pemberontak Islamic State (ISIS) di Irak bertujuan untuk menggantikan mereka.
“Tujuan Iran adalah untuk meningkatkan pengaruhnya di Irak,” ujar Erdogan.
“Iran berusaha mengejar Daesh dari kawasan tersebut hanya untuk menggantikan tempatnya,” tambah Erdogan, menggunakan akronim kelompok ISIS dalam bahasa Arab. (AFP/reuters.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...