Pria Penyerang Demonstran di Irak Digantung Massa
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria bersenjata menembak mati enam orang, termasuk empat pemrotes, hari Kamis (12/12). Hal itu memprovokasi beberapa demonstran anti-pemerintah untuk menangkap, membunuh seorang pemuda dan menggantung mayatnya di tiang lampu lalu lintas di lapangan pusat kota Baghdad, kata pejabat keamanan dan kesehatan.
Insiden itu dikecam oleh gerakan protes yang lebih luas yang berbasis di Lapangan Tahrir, yang merupakan pusat gerakan protes. Mereka, menurut media setempat, The Baghdad Post, mengatakan bahwa orang-orang yang membunuh pria bersenjata itu bukan bagian dari demonstrasi damai mereka.
Para pejabat mengatakan bahwa pria bersenjata itu, yang dicari dengan tuduhan terkait narkoba, melarikan diri dari pasukan keamanan dan menembakkan senjata yang menewaskan dua pemilik toko dan kemudian membunuh empat pemrotes di dekat Lapangan Wathba di Baghdad.
Beberapa pemrotes marah dan menyerang pria bersenjata itu dan kemudian melucutinya. Gambar yang beredar di media sosial menunjukkan pria itu diseret, ditendang dan dipukuli. Para pengunjuk rasa menggantung mayatnya di atas tiang lampu lalu lintas, dan kerumunan orang-orang mengambil gambar dengan kamera di telepon mereka.
Ulama Syiah, Moqtada al-Sadr, mengatakan bahwa jika mereka yang membunuh pria itu tidak diidentifikasi dalam waktu 48 jam, dia akan memerintahkan milisinya, Saraya Salam, untuk meninggalkan alun-alun.
Anggota milisi Syiah, Saraya Salam (atau Brigade Perdamaian) dikerahkan di lapangan untuk melindungi pengunjuk rasa. Di alun-alun mereka disebut sebagai "topi biru."
Para pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir mengeluarkan pernyataan kolektif yang mengecam tindakan tersebut yang dinilai sebagai upaya untuk menjauhkan tujuan damai demonstrasi mereka dari insiden kekerasan.
"Kami tidak dapat membiarkan citra revolusi murni kami terdistorsi, jadi kami menyatakan bahwa kami tidak bertanggung jawab sebagai demonstran damai dengan apa yang terjadi pagi ini di Lapangan Wathba," kata pernyataan.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...