Prioritas
SATUHARAPAN.COM – Howard Hughes, pernah menjadi orang terkaya di Amerika Serikat, memiliki apa pun yang dia inginkan, namun keluarganya berantakan. Dia menderita gangguan jiwa dan kehidupannya berakhir dalam kesepian.
Dia menyadari dirinya orang yang luar biasa kaya—sewaktu ayahnya meninggal—ketika berusia 18 tahun. Ibunya meninggal dua tahun sebelumnya, sementara dia anak tunggal. Hughes Senior, ayahnya, memiliki jiwa wiraswasta dan berhasil mematenkan 73 hasil karyanya, yang memberikannya kekayaan luar biasa.
Sekalipun memiliki kecerdasan tinggi, Hughes Junior tidak tahu benar apa yang harus dilakukannya dengan hidup dan kekayaannya. Ia mulai masuk dunia perfilman, memproduksi film, membeli bioskop yang memutar film-filmnya sendiri dan menikahi seorang selebriti.
Kemudian ia mencoba dunia penerbangan dengan menjadi pilot dan membeli pesawat lalu membongkarnya untuk menciptakan pesawat yang lebih baik. Melalui minatnya itu ia kemudian membeli perusahaan penerbangan, membuat industri pesawat, bahkan membuat kapal.
Di samping itu ia masih membuat film, membeli stasiun televisi, hotel, kasino, dan masih banyak lagi. Namun, dia cepat bosan dengan apa yang dikerjakannya. Itulah yang menyebabkan kehilangan apa yang dimilikinya menjelang ajal. Dia tidak tekun menuju satu tujuan, tetapi melompat dari tujuan satu ke tujuan lain. Meski kaya, jiwanya miskin.
Apa yang tidak dimiliki Howard Hughes? Fokus! Dia terlalu banyak memberi perhatian pada banyak hal pada saat bersamaan. Karenanya, dia tidak mampu membesarkan apa yang dimiliki. Malah, karena ia memberi sedikit perhatian kepada semua, semua menjadi hancur.
Konsentrasi yang terfokus merupakan salah satu kunci sukses! Dan untuk memiliki fokus, kita perlu lebih dahulu memahami PRIORITAS. Setiap momen mempunyai prioritas tersendiri. Orang sering memprioritaskan perhatiannya pada harta yang ia punya, namun sebenarnya lebih penting untuk memprioritaskan waktu. Mengapa? Harta yang hilang masih bisa dicari kembali, waktu yang hilang tak akan pernah bisa kembali.
Mengisi atau tidak mengisinya, Sang Waktu terus berjalan. Kemarin adalah masa lalu, sejarah. Ia tidak lagi bisa digapai. Tadi malam ia telah berakhir. Esok belum ada disini dan mungkin saja tidak akan pernah datang. Jadi, jangan memusingkannya.
Satu-satunya waktu yang diberikan kepada kita adalah HARI INI! Karena itu pakailah hari ini searif mungkin, jadikan hari ini, awal dari keberhasilan Anda pada hari berikut, atau tahun berikut, atau dekade berikut.
Fokuslah pada apa yang Anda lakukan hari ini. Tiap hari mulailah dengan memilih apa yang menjadi prioritas. Kaitkan prioritas Anda dengan rencana jangka panjang, cita-cita Anda. Lakukan yang terbaik tiap hari, hasilkan sebuah KARYA AGUNG untuk tiap hal yang Anda kerjakan. Jangan biarkan perhatian Anda teralihkan oleh hal-hal yang akan membuat produktivitas Anda tidak maksimal.
Kesuksesan tidak datang dalam sekejap. Sukses adalah proses yang Anda jalani dari waktu ke waktu, dijalani dengan sadar tiap hari. Semakin hari semakin baik.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...