Pro-Kontra di Kubu UE Tanggapi Proposal Baru Yunani
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Pasar saham Eropa dan aset Yunani dilaporkan melonjak pada Senin (22/6), seiring semakin tinggi harapan masyarakat di detik-detik tercapainya kesepakatan untuk meredakan krisis yang mengancam terusirnya Yunani dari zona euro dan melemahnya fondasi mata uang tunggal Uni Eropa.
“Saya yakin kami akan mencapai kesepakatan akhir dalam perjalanan minggu ini," ujar Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, terkait pertemuan darurat, yang dilakukan Uni Eropa ihwal dana talangan utang Yunani, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang negaranya adalah kreditor terbesar Yunani, tampaknya memberi keterangan lebih berhati-hati. "Saya tidak bisa memberikan jaminan apa pun yang akan terjadi," kata dia. "Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan akhir," ujar dia menambahkan.
Yunani akhirnya kembali mengajukan proposal baru, Minggu (21/6), 11 jam sebelum pertemuan darurat berlangsung.
Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, sekaligus pemimpin pertemuan puncak darurat para pemimpin dari 19 negara blok mata uang Eropa, Senin (22/6) menyebut proposal Yunani sebagai "langkah maju yang positif".
Tusk berharap menteri-menteri Eurogrup menyetujui paket reformasi pada Rabu (24/6) dan pengesahan akhir dilakukan Kamis (25/6) pagi.
Proposal Yunani membahas pajak dan biaya kesejahteraan serta langkah-langkah mengatasi dana pensiun dan utang. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras berjanji mengakhiri langkah-langkah penghematan sekaligus menghindari penaikan pajak pertambahan nilai pada listrik atau melonggarkan undang-undang perlindungan kerja.
Tsipras mengembalikan bola panas kesepakatan dana talangan kepada kreditur. “Mereka harus memberikan kesepakatan yang akan membuat utang Yunani yang besar itu menjadi lebih terjangkau,” ujar Tsipras.
"Kami sedang mencari solusi yang komprehensif dan layak. Solusi tersebut mencakup paket pertumbuhan yang kuat dan pada saat yang sama membuat ekonomi Yunani menjadi lebih layak," kata dia menambahkan kepada wartawan.
Yunani tercatat harus membayar utang kepada Dana Talangan Moneter (IMF) sebesar 1,6 miliar euro pada 30 Juni atau dinyatakan wanprestasi.
Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble, tampak memberikan pernyataan paling negatif. Ia mengatakan kepada wartawan, pada hari sebelumnya, bahwa ia tidak melihat hal yang benar-benar baru dari Yunani.
Schaeuble mempertanyakan dalam pertemuan Eurogroup apakah Bank Sentral Eropa harus terus memberikan pinjaman darurat kepada bank-bank Yunani jika tidak ada kesepakatan minggu ini dan apakah itu tidak disertai dengan kontrol modal.
Kepala IMF, Christine Lagarde, meragukan proposal itu akan cukup membuat keuangan publik Yunani menjadi berkelanjutan.
"Kami memiliki sejumlah pekerjaan besar yang harus dilakukan dalam 48 jam ke depan. Ini belum sampai rute akhir," kata Lagarde.
Editor : Eben Ezer Siadari
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...