Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:30 WIB | Selasa, 10 September 2013

Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi

Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi
Industri rumah tangga pembuatan tempe yang terletak di Jalan Raya Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sore ini mulai beroperasi kembali sejak kemarin mogok kerja akibat melambungnya harga kedelai sejak satu bulan terakhir, Selasa (10/9) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi
Suripto (33) asal Pekalongan, Jawa Tengah sudah sekitar sepuluh tahun lebih menjalankan usaha produksi tempe yang merupakan usaha turun temurun dari orang tuanya.
Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi
Satu dari tiga tenaga kerjanya yang sedang membungkus bahan baku kedelai yang dijadikan tempe dengan menggunakan daun pisang.
Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi
Salah satu tenaga kerja yang sedang menjemur bahan baku kedelai yang dijadikan tempe setelah selesai dibungkus dengan menggunakan daun pisang.
Produksi Tempe Hari Ini Mulai Beroperasi
Bahan baku kedelai yang dijadikan tempe sedang diratakan dengan menggunakan papan supaya rata hasilnya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suripto (33) menjalankan usaha keluarga membuat tempe. Usaha pembuatan tempe yang dijalaninya sudah turun temurun sejak puluhan tahun di rumahnya yang terletak di jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Meski kemarin sempat mogok akibat melonjaknya harga kedelai yang mencapai hingga Rp 9.500 perkilogram dari harga sebelumnya Rp 8.300 perkilogram, Suripto kembali memproduksi tempe sore ini Selasa (10/9).

Suripto setiap harinya membutuhkan 50 kilogram kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe. Dibantu tiga orang tenaga kerjanya, Suripto yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah ini mampu menjalankan usahanya sampai dengan sekarang.

Kelangkaan tempe sejak kemarin mengakibatkan kekosongan tempe dibeberapa pasar maupun yang berjualan keliling. Harga kedelai masih terus melambung dan belum stabil sejak satu bulan terakhir. Hal ini membuat beberapa wilayah di Jawa terpaksa harus mogok produksi minta perhatian pemerintah supaya menurunkan harga kedelai.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home